Pada 29 Oktober 1929, pasar saham Amerika jatuh dan menjadi awal dari Depresi Hebat. Jerman juga mendapat pukulan telak, karena yang tersisa dari ekonomi Jerman dibangun di atas mata uang asing.
Mereka memperoleh kekayaan melalui perdagangan luar negeri dan, sejak tahun 1924, telah menutupi utang mereka melalui pinjaman dari Amerika Serikat. Ketika Depresi Hebat melanda, pinjaman-pinjaman itu berhenti dan orang-orang Amerika mulai menagih hutang mereka.
Ekonomi Jerman lumpuh, produksi industri turun menjadi 58 persen dari level sebelumnya. Pengangguran melambung tinggi. Pada akhir tahun 1929, 1,5 juta orang Jerman kehilangan pekerjaan. Pada 1933, jumlah itu mencapai enam juta orang.
Hitler sangat senang, karena saat ekonomi runtuh, masyarakat Jerman mulai ragu bahwa pemerintah Demokrat dapat menyelesaikan masalah di negara mereka. Bahkan Hitler berkata, “Tidak pernah dalam hidupku aku begitu puas di masa-masa seperti ini. Karena kenyataan pahit telah membuka mata jutaan orang Jerman.”
Keruntuhan Wall Street berahsil mengangkat Nazi ke atas tampuk kekuasaan, tetapi Jerman masih menjadi negara demokrasi sampai mereka meloloskan Ermächtigungsgesetz atau Undang-Undang Pemberian Kuasa pada tahun 1933. Lewat tindakan ini, Nazi memiliki kekuatan penuh untuk memberlakukan hukum apa pun tanpa menjalankannya melalui parlemen.
Namun mereka masih membutuhkan dukungan, setidaknya, dua pertiga dari parlemen untuk memilihnya, dan mereka tidak dapat melakukannya tanpa dukungan dari partai lain.
Mereka mengancam partai lain dengan mengingatkan mereka akan api Reichstag. Judul utama koran Nazi berbunyi, “Kekuatan penuh atau yang lain! Kami menginginkan (amandemen) itu, atau api dan pembunuhan!”
Hitler berjanji bahwa ia akan menggunakan kekuatannya dengan hemat. Dia juga berjanji bahwa pemerintah akan menggunakan kekuatan ini untuk melakukan kepentingan yang sangat diperlukan.
Banyak partai yang mempercayainya, dan amandemen ini memenangkan dukungan dari sebagian besar parlemen. Hanya satu partai, Demokrat Sosial, yang menentangnya. Hitler mencemooh mereka dengan berteriak, “Kamu tidak lagi dibutuhkan! Bintang Jerman akan naik dan milikmu akan tenggelam! Lonceng kematianmu telah berbunyi!”
Setelah undang-undang ini diberlakukan, Hitler memiliki kekuatan absolut. Partai-partai politik lainnya dibubarkan, dan pemilu setelahnya dihentikan. Demokrasi Jerman telah berakhir, Fasisme telah mengambil kendali, dan masyarakat Jerman lah yang telah memilihnya.
Nah, itu tadi 7 alasan mengapa masyarakat Jerman memilih Adolf Hitler sebagai pemimpin mereka. Ternyata penobatan Adolf Hitler sebagai Führer turut dipengaruhi oleh banyak hal, dan masyarakat Jerman pada saat itu ikut membantunya untuk naik ke atas tampuk kekuasaan Jerman.