Pada malam hari di bulan Februari 1933 di Berlin, kobaran api membumbung tinggi dari atap gedung parlemen yang disebut Reichstag. Polisi menangkap tersangka pembakaran, Marinus van der Lubbe, yang merupakan seorang komunis Belanda.
Kanselir Jerman yang baru diangkat, Adolf Hitler, menyaksikan berita tentang kebakaran tersebut dan berteriak, "Tidak akan ada belas kasihan sekarang. Siapa pun yang menghalangi jalan kita akan dibantai," sebagaimana yang diungkapkan The German Historical Institute. Politikus muda dari partai Nazi itu melanjutkan, "Semua orang yang bersekutu dengan Komunis harus ditangkap. Tidak akan ada lagi keringanan hukuman bagi Demokrat Sosial juga."
Dalam waktu sebulan sejak kebakaran gedung parlemen Reichstag, Adolf Hitler diberi wewenang untuk memberlakukan undang-undang tanpa masukan dari Parlemen. Hitler mengesahkan undang-undang untuk membatasi kebebasan berbicara, melarang adanya partai politik lain, dan mengambil alih kediktatoran. Meskipun seorang diktator sejati, nyatanya Hitler tidak mampu bekerja sendiri.
Adolf Hitler dikelilingi orang-orang yang mampu ia diandalkan dan ia percaya. Di antara mereka ada Rudolph Hess, yang merupakan wakil führer, dan reichsmarschall (komandan tentara tertinggi) bernama Hermann Goering. Setiap orang di sisi Hitler punya tugasnya masing-masing untuk mewujudkan tujuan sang diktator, seperti ekspansi Jerman melalui perang, dan genosida orang-orang Yahudi melalui Holocaust. Siapa sajakah orang-orang kepercayaan Adolf Hitler? Ini faktanya!