Ilustrasi Portuguese Man o’ War yang mirip ubur-ubur tapi sengatannya lebih mematikan (flickr.com/Dean Buchholz)
Sekilas, Portuguese Man o’ War tampak seperti balon transparan biru-ungu yang mengapung indah di permukaan laut. Banyak orang salah mengira ia ubur-ubur, padahal sebenarnya koloni hidroid yang hidup bersama.
Keindahannya sungguh menipu. Tentakelnya bisa mencapai 30 meter, dipenuhi ribuan nematosis beracun. Sengatannya menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, kram otot, kesulitan bernapas, hingga dalam kasus fatal bisa menyebabkan kematian.
Menurut hasil penelitian dari Anais Brasileiros de Dermatologia sengatan Physalia physalis dapat menyebabkan reaksi sistemik parah, termasuk gagal jantung pada kasus ekstrem. Ini menjadikannya salah satu biota laut paling berbahaya meski tampak menawan.
Laut memang penuh paradoks, apa yang tampak indah bisa saja mematikan. Spons, karang, hydra, hingga kolonial hidroid menyimpan racun sebagai cara bertahan hidup. Namun bagi manusia, racun ini bisa jadi ancaman nyata, sekaligus peluang riset medis yang berharga.
Jadi, saat menyelam atau menjelajahi dunia bawah laut, ingatlah pepatah lama: jangan tertipu oleh keindahan luar. Karena di balik warna-warni permata laut, bisa saja tersembunyi racun yang siap mencelakakan siapa pun yang terlalu berani menyentuhnya.