Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Belut Moray
ilustrasi belut moray (wikimedia.org/Diego Delso)

Intinya sih...

  • Belut moray hidup di terumbu karang dan perairan tropis, berburu pada malam hari dan membutuhkan ekosistem laut yang sehat.

  • Tubuhnya panjang tanpa sirip dada, berwarna mencolok untuk kamuflase, dan memiliki mata kecil namun penciuman tajam.

  • Berburu dengan cara berdiam di celah karang sambil menunggu mangsa mendekat, memiliki gigi tajam dan mulut yang selalu terbuka untuk bernapas.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lautan menyimpan banyak sekali makhluk yang menarik perhatian, mulai dari yang indah hingga yang menakutkan. Salah satu yang kerap menimbulkan rasa penasaran sekaligus sedikit rasa takut adalah belut moray. Hewan ini sering muncul di film dokumenter laut dengan tampilan mulutnya yang selalu terbuka, menampilkan deretan gigi tajam yang siap memangsa.

Meski terlihat menyeramkan, belut moray sebenarnya memiliki peran penting dalam ekosistem laut sebagai predator pengendali populasi. Mereka termasuk ke dalam famili Muraenidae yang memiliki lebih dari 200 spesies tersebar di berbagai perairan dunia. Setiap spesies memiliki ciri khasnya sendiri, baik dari ukuran, warna tubuh, maupun perilaku. Fakta-fakta tentang belut moray selalu berhasil memancing rasa penasaran banyak orang. Yuk, kita bahas lebih dalam mengenai kehidupan dan keunikannya!

1. Penghuni terumbu karang dan perairan tropis

ilustrasi belut moray (wikimedia.org/Tchami)

Dilansir laman A-Z Animals, belut moray hidup terutama di perairan laut tropis dan subtropis di seluruh dunia. Mereka bisa ditemukan di Samudra Atlantik, Pasifik, hingga Hindia, biasanya bersembunyi di celah-celah terumbu karang, gua laut, atau bebatuan bawah air. Habitat seperti ini memberikan perlindungan sekaligus tempat strategis untuk mengintai mangsa.

Menariknya, belut moray termasuk hewan nokturnal sehingga lebih aktif berburu pada malam hari. Di siang hari, mereka cenderung berdiam di sarang sempit sambil menunggu kesempatan. Kondisi ekosistem yang sehat, terutama terumbu karang, sangat penting bagi kelangsungan hidup spesies ini.

2. Memiliki tubuh panjang tanpa sirip dada

ilustrasi belut moray (wikimedia.org/74papa)

Dilansir laman Blue Ocean Dive Centers and Resort, belut moray memiliki tubuh memanjang menyerupai ular, dengan panjang rata-rata sekitar 1,5 meter, meski beberapa spesies bisa mencapai lebih dari 3 meter. Tidak seperti ikan pada umumnya, mereka tidak memiliki sirip dada, sehingga pergerakannya terlihat meliuk-liuk lentur di dalam air.

Kulitnya licin karena tidak memiliki sisik, dan sering kali berwarna mencolok seperti hijau, cokelat, kuning, atau bahkan belang-belang. Warna tubuh ini berfungsi sebagai kamuflase yang menyatu dengan lingkungan karang.

Matanya relatif kecil, tetapi penciumannya sangat tajam sehingga mampu mendeteksi mangsa dari jarak cukup jauh. Dengan tampilan unik tersebut, belut moray menjadi salah satu spesies paling mudah dikenali oleh penyelam.

3. Berdiam di celah karang sambil menunggu mangsa mendekat

ilustrasi belut moray (wikimedia.org/Silke Baron)

Dilansir laman Departement of Biodiversity, Conservation, and Attraction, sebagai karnivora, belut moray memakan berbagai hewan laut seperti ikan kecil, gurita, dan krustasea. Cara berburu mereka sangat khas, yaitu dengan berdiam di dalam celah karang sambil menunggu mangsa mendekat. Begitu ada kesempatan, belut moray akan melesat cepat untuk menggigit mangsanya.

Mereka dikenal memiliki rahang faringeal tambahan, yaitu sepasang rahang di tenggorokan yang membantu menarik mangsa masuk lebih dalam ke tubuh. Sistem berburu ini membuat mereka menjadi predator yang efisien meskipun terlihat pasif saat bersembunyi.

Beberapa spesies moray bahkan bekerja sama dengan ikan kerapu besar untuk berburu, sebuah perilaku yang jarang ditemukan di dunia hewan. Dengan strategi seperti ini, moray berhasil mempertahankan dirinya di rantai makanan laut.

4. Memiliki gigi yang tajam dan mulut yang selalu terbuka

ilustrasi belut moray (wikimedia.org/Diving Canary Islands)

Dilansir laman Departement of Biodiversity, Conservation, and Attraction, salah satu ciri khas belut moray adalah giginya yang runcing dan melengkung, sangat efektif untuk mencengkeram mangsa licin seperti ikan. Mulut mereka hampir selalu terbuka, bukan karena agresif, tetapi untuk bernapas.

Belut moray bernapas melalui bukaan insang kecil di belakang kepala, sehingga perlu membuka dan menutup mulut secara terus-menerus agar oksigen bisa masuk. Bagi penyelam, pemandangan ini sering disalahartikan sebagai tanda ancaman.

Giginya yang tajam bisa menyebabkan luka serius jika seseorang tidak berhati-hati. Bahkan, luka akibat gigitan moray sering kali sulit sembuh karena adanya bakteri di dalam mulutnya.

5. Perilaku

ilustrasi belut moray (wikimedia.org/Busuttil Veronica)

Secara umum, belut moray bukanlah hewan yang suka mencari masalah. Dilansir laman Future Zoologist Academy, mereka cenderung pendiam, menghabiskan sebagian besar waktunya bersembunyi di sarang. Namun, moray selalu waspada terhadap pergerakan di sekitarnya. Saat merasa terancam, mereka bisa bereaksi cepat dan agresif untuk mempertahankan diri.

Belut moray juga dikenal sebagai hewan soliter yang jarang terlihat bergerombol. Meski begitu, dalam beberapa kasus, mereka bisa bekerja sama dengan ikan lain saat berburu. Perilaku adaptif ini menunjukkan kecerdikan mereka dalam memanfaatkan peluang di lingkungan laut.

6. Tidak memiliki racun, namun gigitan nya cukup berbahaya

ilustrasi belut moray (wikimedia.org/Mantas Vidutis)

Dilansir laman DivePoint Maldives, belut moray sebenarnya tidak memiliki kelenjar racun seperti ular laut atau ikan batu. Namun, ada hal yang membuat gigitan mereka berbahaya.

Pertama, mulut mereka dihuni banyak bakteri yang bisa menyebabkan infeksi parah. Kedua, beberapa spesies moray dapat mengandung racun alami bernama ciguatera toxin yang berasal dari mangsa yang mereka makan, terutama ikan kecil yang terkontaminasi alga beracun. Racun ini dapat berpindah ke tubuh manusia jika moray dikonsumsi.

Jadi, meskipun bukan hewan berbisa secara langsung, moray tetap dianggap berbahaya. Fakta ini membuat banyak orang berhati-hati, baik ketika bertemu di laut maupun saat mengonsumsinya.

7. Agresif kalau terganggu

ilustrasi belut moray (wikimedia.org/National Marine Sanctuaries)

Dilansir laman Maui Ocean Center, belut moray biasanya tidak akan menyerang tanpa alasan. Namun, jika merasa sarangnya diganggu atau disentuh, mereka bisa sangat agresif. Gigitannya kuat, cepat, dan sering kali menimbulkan luka dalam.

Banyak penyelam yang mengalami cedera karena secara tidak sengaja terlalu dekat dengan tempat persembunyian moray. Sifat defensif ini wajar karena mereka melindungi wilayahnya dari ancaman. Oleh sebab itu, penting bagi penyelam untuk menjaga jarak aman dan tidak mencoba memberi makan moray.

Belut moray adalah contoh sempurna dari keunikan sekaligus misteri yang tersimpan di lautan. Dengan tubuh panjang, gigi tajam, dan kebiasaan bersembunyi di karang, mereka menjadi salah satu predator laut yang paling khas. Walau sering disalahpahami sebagai hewan ganas, pada dasarnya moray hanya mempertahankan diri dari ancaman luar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team