Geyser merupakan sebuah fenomena alam di mana air panas akan menyembur dari tanah. Air yang menyembur bisa mencapai ketinggian beberapa meter. Fenomena ini juga tidak bisa terjadi di seluruh penjuru Bumi. Kebanyakan geyser berada di wilayah yang memiliki gunung berapi.
Penasaran dengan fenomena alam satu ini? Simak informasi tentang geyser di bawah.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, geyser menyemburkan air panas dari dalam tanah. Air panas ini bisa menyembur akibat adanya magma di dekat sumber air. Aliran air ini berada di sebuah lubang di dalam kerak bumi.
Akibat magma yang memiliki suhu panas, suhu air akan meningkat. Air yang direbus oleh magma ini akan bergerak ke atas dan menjadi uap. Lalu, tekanan di dalam lubang ini akan meningkat dan menembus lapisan kerak bumi.
Semburan air yang terjadi pada geyser tidak hanya terjadi sekali saja. Air yang menyembur akan melemah seiring tekanan yang semakin turun. Lalu, air akan kembali masuk ke dalam lubang dan akan direbus kembali oleh magma.
Selang waktu antar geyser berbeda-beda. Waktu yang dibutuhkan untuk geyser agar dapat menyembur kembali berkisar beberapa menit hingga beberapa hari. Geyser paling terkenal di Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat, Old Faithful dapat menyemburkan air panas dalam selang waktu 50 hingga 100 menit.
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak gunung berapi. Hal ini membuat geyser bisa terbentuk di Indonesia. Salah satu geyser yang terbentuk di Indonesia berada di Provinsi Jawa Barat.
Geyser ini memiliki nama Geyser Cisolok. Geyser ini berada di daerah Sukabumi dan menjadi objek wisata. Jika kamu tertarik, kamu bisa melihat bagaimana geyser menyemburkan air panas dari dalam tanah.
Geyser ternyata bisa memiliki beberapa warna, lho! Warna-warna ini beragam, seperti oranye, kuning, hingga merah. Penyebab geyser bisa memiliki warna ini karena terdapat kandungan mikroba di dalamnya.
Bakteri-bakteri yang tinggal di dalam geyser disebut sebagai bakteri termofil. Maksud dari termofil adalah bakteri ini bisa bertahan dan hidup di suhu yang tinggi. Salah satu jenis bakteri termofil yang hidup di geyser adalah Cyanobacteria.
Kata "geyser" merupakan serapan dari Bahasa Islandia. Kata ini diserap dari mata air Great Geysir yang ada di Lembah Haukadalur. Nama Geysir berasal dari kata kerja "geysa" yang memiliki arti "menyembur".
Great Geysir ini merupakan salah satu geyser tertua yang ada di dunia. Namun, diperkirakan sejak 1916 Great Geysir menjadi tidak aktif. Alasan mengapa Great Geysir menjadi tidak aktif adalah adanya penumpukan sedimen di aliran air bawah tanah.
Geyser aktif yang tertinggi di dunia berada di Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat. Geyser ini memiliki nama Steamboat yang berada di Cekungan Geyser Norris. Semburan geyser ini bisa mencapai 116 meter.
Taman Nasional Yellowstone memang terkenal dengan objek wisata hidrotermalnya. Banyak sekali pengunjung yang datang untuk melihat geyser yang menyembur. Taman Nasional Yellowstone sendiri sudah ada sejak 1872, lho!
Meskipun terjadi secara berulang, geyser masih memiliki umur. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan geyser menjadi tidak aktif bahkan mati. Faktor utama penyebab geyser menjadi tidak aktif adalah faktor dari luar seperti orang-orang yang membuang sampah sembarangan ke dalam geyser.
Faktor lainnya adalah pembangkit listrik tenaga geotermal. Pembangkit listrik ini memanfaatkan panas bumi sebagai sumber daya untuk menghasilkan listrik. Air di dalam geyser bisa berkurang dan pembangkit listrik ini bisa merusak geyser lain yang ada di sekitarnya.
Fenomena alam unik ini suatu hari bisa hilang jika tidak dijaga. Oleh karena itu, jangan lupa menjaga lingkungan jika kamu berkunjung ke salah satu objek wisata yang memiliki geyser. Tindakan sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya bisa membuat geyser tetap terjaga keberadaannya.
Apakah kamu pernah melihat langsung fenomena geyser? Bagikan pengalaman kamu di kolom komentar, ya!