7 Fakta Makaw Spix, Akhirnya Dilepasliarkan setelah Dinyatakan Punah

Makaw spix berasal dari pedalaman di Brasil bagian timur laut, populasinya terdapat di timur laut Bahia dan bagain selatan Piaui. Saat ini, makaw ini hanya ada di penangkaran di berbagai belahan dunia, terutama koleksi pribadi, tapi ada proyek pelepasan yang dilakukan sehingga mereka kembali ke alam liar. Animalia menginformasikan bahwa habitat alaminya adalah galeri hutan tepi sungai di cekungan drainase Rio Sao Francisco, pada iklim hutan kering Caatinga di pedalaman timur laut Brasil.

Makaw spix merupakan herbivora di alam liar, mereka banyak memakan biji-bijian dan buah-buahan. Di penangkaran, makaw ini diberi makan berbagai biji-bijian, buah-buahan dan kacang-kacangan. Untuk melengkapi dietnya dengan suplemen mineral serta vitamin penting, makaw spix mengonsumsi daging kaktus dan kulit pohon, tapi jumlahnya kecil.

Bisa dikatakan bahwa makaw spix sangat rutin, lho. Mereka mengikuti jalur terbang yang sama, mengais makanan dan mandi pada waktu sama setiap harinya. Bahkan saat makaw ini berinteraksi satu sama lain dengan burung lain, rutinitasnya harus tetap diikuti. Berdasarkan informasi dari Animal Diversity, makaw jantan di alam liar dapat diamati setiap malam saat matahari terbenam mengawal pasangannya.

Sumber yang sama menjelaskan bahwa sangat sulit memperkirakan wilayah makaw spix di alam liar. Meskipun mereka agresif, para ilmuwan hanya bisa berspesikulasi mengenai perilaku teritorialnya. Jantan mempunyai kebebasan untuk memerintah di wilayahnya. Hanya bisa diasumsikan bahwa batas-batas wilayahnya dibatasi oleh kebutuhan dan kedekatan dengan sarang serta pasangannya. Makaw spix memiliki wilayah seluas 20 km, tapi tidak banyak bergerak dan cenderung lebih aktif saat siang hari.

Makaw spix berkomunikasi dengan panggilan keras, kicauan dan jeritan yang bergema di habitatnya. Untuk menandai wilayahnya dan mengidentifikasi satu sama lain, mereka menggunakan nada yang berbeda, lho. Beberapa spesies makaw spix liar bahkan bisa meniru dan berbicara seperti manusia, dilansir Kidadl.

Sistem perkawinan makaw spix adalah monogami, mereka berpasangan seumur hidupnya. Musim kawin di alam liar terjadi di antara bulan November dan Maret, sementara di penangkaran itu terjadi di bulan Agustus. Betina menghasilkan 2-3 telur yang dierami semalam 25-28 hari oleh betina sendirian.

Selama periode tersebut, jantan akan memberi makan betina. Setelah anak-anaknya menetas, mereka bergantung pada induknya untuk makan hingga bisa cukup mandiri di umur dua bulan. Tapi, mereka tetap bersama selama tiga bulan lagi sebelum meninggalkan sarang.

Makaw spix pertama kali dikenali sebagai spesies di tahun 1832, itu sekitar 13 tahun setelah spesies pertama dikoleksi dan disalah kenali sebagai makaw hyacinth oleh Johann Baptist Ritter von Spix. Dari musim kemarau panjang hingga tahun 1985, hanya tersisa lima individu yang diketahui. Pada akhir 1987, hanya ada satu jantan liar yang tersisa.

Melansir American Bird Conservancy, The International Union for Conservation of Nature (IUCN) secara resmi menyatakan bahwa spesies ini telah punah di alam liar di tahun 2019. Tapi, kamu mungkin masih bisa menemui spesies di beberapa penangkaran. Akan tetapi, dikutip dari laman Bird Guides, sekitar delapan makaw spix dilepaskan oleh ACTP ke alam liar di tahun 2022 setelah dinyatakan punah dari habitat alaminya itu. 

Spesies makaw yang sangat menarik, bukan? Mereka ternyata melengkapi dietnya dengan daging kaktus atau kulit pohon alam jumlah kecil. Kabar yang menyenangkan bahwa makaw spix yang ada di alam liar telah sukses berkembang biak, lho. Fakta apa yang baru kamu ketahui?