Jean Paul Sartre (Getty Images via nationalww2museum.org)
Rasanya tidak akan ada orang yang akan menolak hadiah seprestisius Nobel. Namun ternyata ada beberapa orang yang melakukannya! Dilansir dari Nobelprize.org, ada dua orang yang pernah menolak hadiah prestisius ini, dan ada empat orang yang dipaksa untuk tidak menerima hadiah ini.
Jean-Paul Sartre, yang dianugerahi Hadiah Nobel Sastra tahun 1964, menolak hadiah itu karena dia secara konsisten menolak semua penghargaan resmi. Ia juga menganggap bahwa hadiah Nobel justru akan membebaninya dan membatasi kebebasannya dalam menulis.
Le Duc Tho, dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian 1973 bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger. Mereka dianugerahi hadiah untuk menegosiasikan perjanjian perdamaian Vietnam. Le Duc Tho mengatakan bahwa dia tidak layak untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian, dengan alasan situasi di Vietnam yang masih belum kondusif dan belum benar-benar damai sepenuhnya.
Sementara itu, empat pemenang Hadiah Nobel telah dipaksa oleh pihak berwenang untuk menolak Hadiah Nobel. Adolf Hitler melarang tiga pemenang Hadiah Nobel Jerman, Richard Kuhn, Adolf Butenandt dan Gerhard Domagk, untuk menerima Hadiah Nobel. Semuanya bisa menerima diploma dan medali Hadiah Nobel, tapi tidak dengan uangnya. Sementara itu, Boris Pasternak, Peraih Nobel Sastra 1958, awalnya menerima Hadiah Nobel tetapi kemudian dipaksa oleh otoritas Uni Soviet, negara asalnya, untuk menolak Hadiah Nobel.