Setelah melihat kedua fakta sebelumnya, tidak mengejutkan kalau orang Mesir kuno juga terobsesi dengan kematian. Atau, lebih tepatnya, obsesi dengan kehidupan setelah kematian. Oleh karena itu, ada kemungkinan besar kalau nekrofilia menjadi bagian dari budaya mereka.
Penulis Yunani kuno, Herodotus, memberi tahu beberapa praktik yang berhubungan dengan seks di dunia kuno. Dalam bukunya, Histories, dia menjelaskan banyak hal tentang seksualitas orang Babilonia kuno dan beberapa hal tentang Mesir kuno, terutama tentang nekrofilia.
Herodotus mengatakan kalau di Mesir kuno, orang-orang akan membiarkan jasad sanak saudara mereka membusuk agar para pembalsem tidak berhubungan seks dengan jasadnya. Tentunya, kebiasaan nekrofilia orang Mesir kuno juga terhubung dengan mitologi mereka.
Ingat kisah Seth dan Horus? Dalam mitologi Mesir kuno, Seth adalah saudara dari Osiris atau paman dari Horus. Singkatnya, Seth berhasil membunuh Osiris untuk melancarkan jalan menuju takhta Mesir. Lalu, bagaimana Horus bisa terlahir kalau ayahnya mati terlebih dahulu?
Setelah membunuh Osiris, Seth memutilasi tubuhnya dan menyebar bagian tubuhnya. Istri Osiris, Isis, mengumpulkan bagian-bagian itu, berhubungan seks dengan jasadnya, lalu melahirkan Horus. Jika kalian sudah membaca sejauh ini, seharusnya kalian tidak akan kaget dengan fakta kalau Horus adalah dewa yang lahir dari praktik nekrofilia.