7 Fakta Trebuchet, Senjata Pelontar Abad Pertengahan Paling Legendaris

Seperti yang kita ketahui bahwa pada abad pertengahan pertempuran masih didominasi oleh pertempuran yang mengandalkan sebuah kastil atau benteng. Dan tentunya kastil-kastil tersebut akan sangat sulit ditembus oleh prajurit biasa. Nah, untuk menembus benteng ataupun kastil yang menjulang tinggi ini, digunakanlah trebuchet sebagai senjata yang mampu menjebol benteng pertahanan tersebut.

Dan pada masa itu, trebuchet pun sangat diandalkan sebagai penghancur tembok pertahanan musuh sekaligus cocok untuk memporak-porandakan pasukan musuh pada saat pertempuran sedang berlangsung.

Dilansir dari laman sciencedaily, Trebuchet biasanya terdiri sebuah rangka tinggi yang bekerja sebagai titik tumpu dan sebuah lengan yang biasanya terbuat dari balok kayu. Dan pada lengan tersebut terdapat dua bagian, yakni lengan pendek sebagai tuas pemberat dan lengan panjang yang dipasang sebuah wadah berupa sling sebagai tempat menaruh proyektil.

Dan dengan begitu, untuk melakukan kerjanya. Lengan panjang pada sebuah trebuchet diturunkan dengan sebuah katrol, dan secara langsung lengan pendek yang memiliki bobot berat akan terangkat. Ketika lengan pendek sudah diturunkan, sling tersebut diisi sebuah proyektil yang pada umumnya adalah batu besar.

Pada saat peluncuran, pelatuk yang terpasang pun dilepaskan. Dan dalam waktu yang singkat, lengan pendek yang memiliki bobot yang berat akan tertarik oleh gravitasi yang menyebabkan lengan panjang mengayun dan melepaskan proyektil ke arah target yang dituju. Hal ini pun menjadikan prinsip mekanis tuas sebagai cara trebuchet untuk meluncurkan trebuchet.

Pada umumnya, trebuchet memanfaatkan batu besar sebagai proyektilnya. Namun, ternyata pada beberapa pertempuran, trebuchet tak hanya memanfaatkan batu sebagai proyektilnya lho. Trebuchet pun dapat gunakan beberapa proyektil lainnya seperti, balok kayu, anak panah, api, tong bahan bakar, dan bahkan bangkai. Jenis proyektil ini tentu digunakan berdasarkan kondisi pada saat pertempuran berlangsung.

Seperti halnya senjata pada umumnya, trebuchet pun juga terbagi menjadi beberapa jenis lho. Jenis yang paling umum digunakan adalah trebuchet penyeimbang dan juga trebuchet traksi (mangonel). Adapun beberapa jenis lainnya seperti trebuchet tangan, trebuchet hybrid, dan couillard juga digunakan. Sebenarnya cara kerja dari beberapa jenis trebuchet itu umumnya sama. Namun yang membedakannya adalah ukuran ataupun tenaga pendorongnya.

Ukuran dari trebuchet yang cukup besar tentunya akan menyulitkan pergerakan dari trebuchet itu sendiri. Dan hal itupun juga akan berpengaruh terhadap efektivitas trebuchet sebagai senjata. Untuk mengatasi kesulitan itu, beberapa trebuchet pun dipasangi pada kapal atau sekadar dipasangi roda agar memudahkan pergerakannya.

Penemuan bubuk mesiu yang berkembang menjadi penemuan meriam tentunya sangat berpengaruh terhadap popularitas trebuchet sebagai senjata. Kemampuan dan ketangguhan meriam pun cukup untuk mengambil kendali pertempuran yang dahulu dikuasai oleh trebuchet. Dan seiring waktu berjalan, pamor trebuchet pun semakin terkubur hingga ditemukannya senjata-senjata modern pada saat ini.

Walau kini trebuchet sudah tidak lagi digunakan secara luas dan mungkin sudah dianggap sebagai senjata zaman dahulu. Namun pada beberapa peristiwa di zaman modern ini, trebuchet pun masih tetap digunakan lho. Sebagai contoh, pada perang saudara Suriah dan pada kerusuhan di Ukraina tahun 2014, trebuchet pun digunakan sebagai senjata pelontar. Selain itu, pada 2005 trebuchet terbesar yang dapat berfungsi dibangun di Warwick Castle, Inggris.