Patung Santo Petrus di Vatikan (pixabay.com/caharris)
Dilansir Britannica, Kota Vatikan terbentuk melalui Perjanjian Lateran antara Italia dan Vatikan pada tahun 1929, yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Kerajaan Italia, Benito Mussolini dan Wakil Perdana Menteri Vatikan Kardinal, Pietro Gasparri. Setelah resmi disahkan, kepausan mengakui negara Italia, dengan Roma sebagai ibu kotanya dan mengakui kedaulatan kepausan atas Kota Vatikan, serta menjamin kemerdekaan penuh bagi Paus. Setelah terpilih sebagai kepala Gereja Katolik Roma, Paus memiliki kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif mutlak atas wilayah kecil di Roma, yang menjadikan Kota Vatikan sebagai pusat Gereja Katolik Roma.
Bahasa Italia adalah bahasa resmi Kota Vatikan, yang digunakan sebagai bahasa sehari-hari, bahkan dalam dokumen resmi, serta urusan administratif dan diplomatik. Namun, bahasa Latin juga menjadi bahasa tradisional resmi bagi Vatikan dan Gereja Katolik, yang digunakan dalam dokumen-dokumen Gereja, upacara liturgi, dan proklamasi hukum. Karena Gereja Katolik bersifat global dan penduduk Vatikan yang beragam, banyak bahasa lain juga digunakan, terutama dalam komunikasi diplomatik dan dengan pengunjung internasional, seperti bahasa Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, dan Portugis.