Untuk beberapa alasan, pertanyaan ini adalah salah satu bentuk sanggahan yang sering diajukan oleh orang-orang yang berusaha menyangkal evolusi, walau jawabannya sendiri sangat sederhana: manusia tidak berevolusi dari monyet.
Jawaban di atas seharusnya dapat menyelesaikan argumen, tetapi sayangnya kurang berhasil untuk menenangkan massa yang menolak teori evolusi. Pertama-tama, perlu diketahui kalau manusia adalah hominid, sebuah keluarga hewan yang dikenal dengan sebutan kera besar, yang termasuk manusia, simpanse, orangutan, gorila, dan bonobo.
Manusia, bagaimanapun juga, tetap menjadi satu-satunya spesies yang masih hidup dari genus homo, yang dulunya diisi oleh Homo Neanderthal, Homo erectus, dan semacamnya. Monyet, di sisi lain, adalah simians yang memiliki nenek moyang yang sama dengan manusia dan anggota ordo primata lainnya.
Seperti gambaran di atas, manusia mungkin memiliki hubungan "saudara" paling dekat dengan simpanse, yang memiliki nenek moyang yang sama sejak sekitar enam hingga tujuh juta tahun yang lalu. Menurut catatan fosil dari laman Human Origins, nenek moyang monyet dan manusia tersebut hidup sekitar 25 juta tahun yang lalu.
Argumen kalau manusia berevolusi dari monyet sebenarnya tidak memiliki dasar dan justru bergantung pada kesalahpahaman tentang bagaimana spesiasi bekerja dalam mentransisikan satu spesies ke spesies lain.