Kucing gurun tiongkok (twitter.com/China Up Close)
Kucing gunung tiongkok punya penyebaran yang sempit karena hanya dapat ditemukan di Dataran Tinggi Tibet, daerah Qinghai dan Sichuan, jelas Animalia. Ia juga hanya mendiami dataran tinggi, pegunungan, daerah berbatu, hutan, dan padang rumput. Karena hal tersebut populasinya terus menurun dan IUCN Red List memasukan kucing ini ke kategori rentan atau vulnerable. Jika tidak dilakukan upaya konservasi yang serius kucing gunung tiongkok bisa punah di masa depan.
Kucing dengan nama ilmiah Felis bieti ini juga terkenal sebagai hewan pemalu, ia lebih sering tidur di lubang bebatuan pada siang hari. Saat malam datang barulah kucing ini keluar dari lubang dan mencari mangsa. Mangsanya juga tak jauh berbeda dengan kucing-kucing lain, yaitu hewan pengerat, mamalia kecil, reptil, dan burung. Kucing ini merupakan predator yang sangat handal dan punya gerakan yang gesit.
Kucing di dunia tidak terbatas pada F. catus atau kucing domestik saja. Ada banyak kucing lain yang tak kalah unik dan eksotis. Kucing-kucing tersebut tersebar di berbagai belahan dunia dan punya ciri fisik, makanan dan kebiasaan yang berbeda. Berbeda dengan kucing domestik yang populasinya melimpah, kucing-kucing lain justru mengalami penurunan populasi yang signifikan. Nyatanya bukan kucing domestik atau kucing ras yang terancam, namun spesies kucing lain. Kita harus menjaga populasi mereka supaya tidak ada kucing yang punah di masa depan.