7 Mitos tentang Rasputin yang Masih Dipercaya Sampai Hari Ini

Dari sekian banyak tokoh sejarah, mungkin tidak ada yang diselimuti misteri sebanyak Grigori Yefimovich Rasputin. Lahir di desa Siberia pada tahun 1869, ia dikenal sebagai "orang suci" dan tabib yang mengobati keluarga Kekaisaran Rusia. Sosoknya misterius pun menciptakan daya tarik sekaligus rasa jijik pada orang-orang.
Setelah Perang Dunia I meletus, ia langsung menjadi orang paling dibenci di Rusia, dan akhirnya dibunuh pada tahun 1916. Kisahnya tak berhenti di situ. Bahkan setelah kematiannya, ada banyak mitos yang mengelilinginya. Tujuh di antaranya akan dibahas di bawah ini.
1. Rasputin berhasil menyelamatkan pewaris Kekaisaran Rusia
Secara teknis, poin di atas benar. Namun sayangnya, ada banyak mistisisme yang membungkus ceritanya. Diketahui kalau putra mahkota terakhir dari Kekaisaran Rusia, yaitu Alexei Nikolaevich, mengidap hemofilia. Penyakit ini mematikan, dan diprediksi kalau ia tak akan bertahan sampai dewasa.
Artikel berjudul "The Murder of Rasputin, 100 Years Later" dari Smithsonian Magazine menjelaskan peran Rasputin dalam proses pengobatan Alexei. Percaya atau tidak, nyatanya Rasputin berhasil membuat kondisi Alexei membaik.
Namun tentu saja, hal itu tidak berhubungan dengan spritualisme. Rasputin hanya mengusir para dokter yang merawat Alexei. Seperti diketahui, obat yang sering diberikan untuk penderita hemofilia saat itu adalah aspirin, yang justru memperparah kondisi mereka. Setelah asupan aspirin terhenti, sudah sewajarnya kalau kondisi Alexei semakin membaik.