Novel buatan Lewis Carroll, Alice's Adventures in Wonderland, memiliki pengaruh luar biasa pada sinema, sastra, dan dunia medis. Terbukti ada kondisi medis yang dinamai Alice in Wonderland Syndrome. Kisah ini menjadi bahan diskusi para ilmuwan sejak awal abad ke-20. Bahkan sang bapak psikoanalisis sendiri, Sigmund Freud, ikut membicarakannya.
Inti dari diskusinya sendiri sederhana: apakah dongeng itu ditulis untuk anak-anak atau untuk orang dewasa? Setelah dikaji ulang, ternyata ada banyak unsur dewasa di dalam novel ini. Penasaran? Mari kita simak beberapa penjelasannya di bawah ini.