7 Satwa Liar Penghuni Antarktika, Ekosistem Terdingin di Dunia

Kehidupan di Antarktika memiliki keunikan tersendiri. Meskipun memiliki iklim dingin dan cuaca ekstrem, Antarktika penuh dengan satwa liar yang menghuni ekosistemnya. Hewan-hewan ini mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan terdingin di dunia. Dilansir dari World Atlas, kurangnya populasi manusia di Antarktika membuat satwa liar bisa hidup bebas tanpa terancam perburuan. Namun, efek pemanasan global dan faktor perubahan iklim yang tak menentu mengancam kehidupan satwa ini. Berikut deretan satwa liar yang mendiami kawasan Antarktika.
1. Paus pembunuh atau orca
Paus pembunuh atau orca adalah mamalia laut karnivora yang termasuk anggota terbesar lumba-lumba. Menurut Konservasi Paus dan Lumba-lumba, orca jantan berbobot 10.000 kilogram, betina 7.500 kilogram, dan betis mencapai 180 kilogram. Panjang tubuh orca jantan mencapai 9,8 meter, betina 8,5 meter, dan betis 2 meter.
Paus ini berwarna hitam sebagian besar, warna putih di perut, patch putih diatas dan belakang mata, dan patch abu-abu dibelakang sirip. Orca memakan anjing laut, singa laut, ikan, kura-kura dan burung. Menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), kedewasaan orca jantan dimulai pada usia 15 tahun, tetapi secarafisik mereka matang untuk kawin di usia 21 tahun.