Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
rome-roma.net

Proses degradasi Kekaisaran Romawi adalah salah satu bahasan sejarah paling favorit sepanjang masa. Hal ini menjadi peringatan bagi kita semua kalau sebuah kekaisaran yang begitu kuat pun bisa runtuh. Secara umum, naiknya Commodus sebagai kaisar Romawi pada tahun 180 M sering dianggap sebagai penyebab awal keruntuhan Romawi.

Namun pada kenyataannya, keruntuhan Romawi sudah dimulai jauh sebelum Commodus naik ke atas tampuk kepemimpinan Romawi. Bahkan, keruntuhan Romawi sudah dimulai sejak awal berdirinya kekaisaran tersebut. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak 7 penyebab utama runtuhnya Kekaisaran Romawi di bawah ini.

1. Sistem suksesi yang tidak jelas

vangoyourself.com

Jika ada orang yang bisa disalahkan atas keruntuhan Romawi, maka dia adalah kaisar pertama Romawi, Augustus. Setelah mendirikan Kekaisaran Romawi, Augustus tidak pernah membangun sistem suksesi yang jelas. Hasilnya, ketika seorang kaisar harus diganti, ada banyak suksesor yang akan bersaing satu sama lain.

Terkadang, para suksesor mengakhiri pelayanan mereka kepada kaisar yang sedang berkuasa agar bisa naik takhta setelah kaisar tersebut meninggal atau digantikan. Tentunya, hal ini sering berujung pada plot pembunuhan yang terjadi di lingkungan kekaisaran.

Lambat laun, hal ini akan menciptakan sebuah sistem yang rapuh dan tidak stabil. Dalam 200 tahun pertama Kekaisaran Romawi saja, hanya Titus yang menjadi satu-satunya kaisar yang menggantikan ayahnya sendiri, Vespasianus, dan Commodus menjadi kaisar pertama yang lahir sebagai anak kandung dari kaisar yang sedang berkuasa pada saat itu, Marcus Aurelius.

2. Penurunan nilai mata uang dan inflasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di