Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ikan lolosi genus Caesio
Ikan lolosi genus Caesio (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)

Intinya sih...

  • Caesio teres, ikan lolosi dengan warna kuning biru, hidup di Samudra Hindia dan Barat, suka berenang dalam kelompok untuk mencari plankton.

  • Caesio varilineata, ikan lolosi dengan pola garis unik, hidup di wilayah Indo-Pasifik pada kedalaman 2-25 m, mencari makanan berupa zooplankton.

  • Caesio chrysozona, ikan lolosi dengan warna merah dan garis kuning lebar pada sisi tubuhnya, hidup di perairan Australia dan Indo-Pasifik bagian barat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perikanan merupakan salah satu komoditas pangan yang sangat penting. Selain rasa dan tekstur daging, kandungan gizi dari ikan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Beragam spesies ikan dapat dikonsumsi, baik dari perairan tawar maupun laut. Salah satunya ada ikan lolosi yang bisa ditemukan di Samudra Hindia dan Pasifik atau di perairan Indo-Pasifik Barat termasuk Indonesia. Dari Indonesia, mereka dapat hidup di perairan Sulawesi dan Maluku. 

Ikan lolosi yang dianggap penting di Indonesia ini, biasanya dari genus Caesio, keluarga Caesionidae. Keberadaannya yang melimpah membuat mereka penting sebagai perikanan lokal bernilai ekonomi tinggi. Mereka biasanya berenang dalam gerombolan dan hidup di perairan dangkal dan terumbu karang. Masyarakat biasanya mengolah ikan lolosi dengan dijadikan ikan asin gurih dan enak, serta bentuk pengawetan ikan asin berkualitas. 

Dari genus Caesio, terdapat beragam spesies ikan lolosi. Biasanya memiliki bentuk tubuh ramping, dengan pola dan berwarna indah sebagai ciri khasnya. Dari keberagaman ini, ada sekitar 7 spesies ikan lolosi terkenal sebagai ikan konsumsi berwarna unik dan menarik. Siapa saja spesies-spesies tersebut? Simak ulasan sebagai berikut. 

1. Caesio teres

Spesies Caesio teres yang hidup dalam kelompok (commons.wikimedia.org/Nhobgood)

Terdapat spesies ikan lolosi cantik sebagai sebutan bagi Caesio teres. Hal ini karena warnanya yang memikat, yaitu kuning biru. Dilansir Bali Wildlife, tubuhnya berwarna perak biru dan terdapat warna kuning pada sekitar dua pertiga menutupi bagian belakang punggung. Sedangkan bagian perutnya lebih berwarna putih. Sirip dada warnanya putih yang berpangkal warna hitam, sirip perut dan duburnya juga berwarna putih. Ukuran tubuhnya bisa mencapai panjang maksimum 40 cm.

Persebaran spesies ikan lolosi ini ada di Samudra Hindia dan Barat. Mereka biasanya ada di habitat sepanjang lereng luar terumbu yang curam dan terumbu patah. Kisaran kedalaman 5-35 m dan suka berenang dalam kelompok pada perairan terbuka untuk mencari plankton sebagai makanannya. Caesio teres adalah ikan diurnal, yang aktif di siang hari, memakan zooplankton dan bersifat schooling dengan spesies ikan lolosi lain seperti Caesio xanthonota. Mereka spesies ikan pelagis yang melakukan migrasi ke tempat tertentu untuk bertelur di sekitar terumbu. Spesies ikan ovipar yang menghasilkan telur dalam jumlah besar.

2. Caesio varilineata

Caesio varilineata (commons.wikimedia.org/Julien Bidet)

Selain warna yang menarik, ikan lolosi juga memiliki pola yang unik yaitu terdapat garis-garis seperti lurik. Mereka adalah Caesio varilineata atau disebut ikan lolosi lurik sesuai dengan pola yang ada pada tubuhnya. Dilansir Red Sea Creatures, spesies ini juga dikenal sebagai fusilier bergaris variabel atau fusilier bergaris tipis seperti pola garis pada tubuh. Selain ciri khas tersebut, warna tubuhnya hijau kebiruan perak dan garis tersebut ada 2-6 berwarna kuning. Garis yang memanjang ini bervariasi intensitas dan lebarnya.

Punya mata yang besar, mulut yang kecil bisa diperpanjang untuk makan dan bentuk tubuh lebih lonjong. Sirip ekornya bercabang dalam, yang terdapat garis hitam khas sebagai tanda bagian luar lobus sirip ekornya. Ukuran Caesio varilineata kecil hingga sedang dengan panjang maksimum mencapai 40 cm.

Spesies ikan lolosi ini bisa ditemukan di wilayah Indo-Pasifik, pada kedalaman sekitar 2-25 m. Hidup pada perairan terbuka dekat terumbu karang. Biasa sebagai tempat mencari makanan berupa zooplankton. Biasa hidup bergerombol dalam kolom air dan berkelompok bersama dengan spesies fusilier lain. Mereka juga bermigrasi serta bersifat ovipar yang menghasilkan telur pelagis kecil dalam jumlah besar.

3. Caesio chrysozona

Gerombolan ikan Caesio chrysozona yang berenang di perairan (commons.wikimedia.org/Brocken Inaglory)

Spesies ikan lolosi dari genus Caesio, yang menarik perhatian dengan warna merahnya ada Caesio chrysozona. Memiliki sebutan lain seperti lolosi merah, fusilier pita emas dan fusilier pita kuning. Dilansir Fishes of Australia, mereka bisa ditemukan di perairan Australia, wilayah tropis Indo-Pasifik bagian barat. Butuh tubuh fusiform, memanjang dan cukup terkompresi lateral. Terdapat gigi kerucut kecil pada rahang, vomer dan palatina. Pangkal sirip punggung dan duburnya terdapat sisik. Sedangkan ukuran panjang maksimal tubuhnya mencapai 21 cm.

Adapun ciri khas dari warnanya, yaitu biru muda maupun cokelat memudar menjadi merah muda atau putih pada bagian bawah. Dilengkapi garis berwarna kuning lebar pada sepanjang sisi tepat di bawah garis lateral. Mereka juga spesies ikan lolosi yang hidup berkelompok besar di terumbu karang, dimana mendapatkan makanan berupa zooplankton.

4. Caesio striata

Spesies ikan lolosi Caesio suevica (commons.wikimedia.org/Diego Delso)

Selain spesies Caesio varilineata, ikan lolosi yang memiliki pola garis-garis jelas di punggung ada Caesio striata. Spesies ini juga dikenal dengan nama striated fusilier, fusilier bergaris atau juga ikan lolosi zebra. Masih disebutkan Red Sea Creatures, mereka memiliki tubuh yang berwarna biru muda hingga kehijauan pada punggung. Pada bagian perut lebih berwarna putih. Bentuk tubuh memanjang dan pipih, punya 10 duri punggung, 3 duri pada dubur dan sirip punggung serta sirip duburnya bersisik. Sedangkan pertumbuhan panjang tubuh rata-rata 24 cm, meskipun terkadang ada yang mencapai 25 cm. 

Caesio striata ditemukan di wilayah Indo-Pasifik yang berasosiasi dengan terumbu karang. Biasanya ada di kedalaman 2-30 m dan mereka tidak melakukan migrasi. Berenang dengan membentuk kelompok pada tengah perairan, yang biasa memakan zooplankton. Selain itu, mereka juga bereproduksi secara ovipar yang melepaskan telur-telur pelagis kecil. 

5. Caesio caerulaurea

Caesio caerulaurea dengan garis berwarna kuning yang jelas (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)

Spesies ikan lolosi lainnya yang berwarna biru ada Caesio caerulaurea atau juga disebut lolosi biru. Dikenal juga dengan nama lain seperti fusilier biru, fusilier pita emas atau fusilier ekor gunting. Persebaran spesies ikan ini ada di seluruh perairan tropis Indo-Pasifik. Sama seperti spesies lain yang menghuni habitat terumbu karang, laut lepas dan laguna. Biasanya ada di kedalaman sekitar 2-40 m. 

Dilansir Bali Wildlife, Caesio caerulaurea memiliki warna keseluruhan biru kebiruan dengan bagian bawah putih. Terdapat garis kuning atau emas pada atas garis lateral yang dibatasi pada kedua sisi oleh garis putih yang tipis atau pucat. Garis ini berlanjut menjadi garis kehitaman pada kedua lobus sirip ekornya yang bercabang, sehingga tampilannya mirip gunting seperti sebutan nama lainnya. Sedangkan pertumbuhan panjang tubuh maksimal mencapai 35 cm, meskipun umumnya hanya tumbuh sekitar 29 cm. 

Sama seperti spesies ikan lolosi lain, Caesio caerulaurea juga hidup dalam kawanan besar. Berenang di tengah perairan untuk mendapatkan makanannya yang berupa zooplankton. Biasanya mengalami proses pemijahan sepanjang tahun dan menghasilkan telur pelagis kecil. 

6. Caesio lunaris

Caesio lunaris yang hidup dalam kelompok besar (commons.wikimedia.org/Alexander Vasenin)

Spesies ikan lolosi yang juga memiliki warna biru ada Caesio lunaris, yang bisa ditemukan di wilayah perairan laut tropis Indo-Pasifik bagian barat. Mereka dikenal juga dengan sebutan moon fusilier, lunar fusilier atau juga fusilier biru. Dilansir Peer Into Your World, spesies ikan lolosi ini bisa diidentifikasi dengan warnanya yang biru keperakan, pada lobus ekor ujungnya hitam. Ekor tersebut berwarna kuning dengan ujung berwarna hitam. Spesies ikan lolosi yang bisa ditemukan di sepanjang terumbu karang curam menghadap ke laut. Biasanya ada di kedalaman sekitar 50 m, yang berenang dalam kelompok besar di perairan tengah. Umumnya dalam kelompok renang ini ditemukan berasosiasi dengan spesies fusilier lainnya. 

Pertumbuhan panjangnya mencapai 40 cm dan suka memakan zooplankton sebagai makanan utama spesies ikan lolosi. Reproduksinya secara ovipar dan menghasilkan jumlah telur pelagis yang banyak. Caesio lunaris, memiliki sebutan nama tersebut yang diambil dari warna perak atau biru yang diberikan oleh ahli biologi Prancis bernama Georges Cuvier. 

7. Caesio suevica

Spesies Caesio suevica dengan ciri khas bercak hitam pada sirip ekor (commons.wikimedia.org/Diego Delso)

Spesies selanjutnya ada Caesio suevica atau red sea fusilier, yang merupakan endemik Laut Merah. Mereka menghuni wilayah pesisir, yang utama di terumbu karang sekitar kedalaman 2-25 m. Dilansir Red Sea Creatures, bentuk tubuhnya agak ramping dan pipih secara lateral. Pada rahang terdapat gigi kerucut, vomer dan palatina. Terdapat 10 duri pada sirip punggung dan 3 duri di sirip duburnya. Warnanya biru keperakan muda, dilengkapi garis abu-abu tipis. Pada punggung terdapat garis kuning yang khas, mulai dari pangkal sirip punggung. Sedangkan bagian sisi perut lebih pucat dan pada lobus sirip ekor ada bercak hitam dengan pita putih sebagai pembatas. 

Masih sama seperti spesies ikan lolosi lainnya, Caesio suevica juga berenang dalam kelompok besar. Berenang di tengah perairan serta mencari makan berupa zooplankton, termasuk ctenophora dan scyphozoa. Bersifat ovipar yang menghasilkan telur pelagis kecil dalam jumlah banyak. Sebagai tambahan informasi, spesies ini pertama kali dideskripsikan secara ilmiah oleh ahli zoologi Jerman, bernama Carl Benjamin Klunzinger pada tahun 1884.

Keberagaman spesies ikan lolosi yang indah menunjukkan habitat terumbu karang yang sehat sebagai tempat tinggalnya. Selain itu, keberadaannya dianggap penting sebagai ikan konsumsi yang memiliki cita rasa gurih ketika diolah dengan cara diasinkan. Tampilanya yang menarik dengan warnanya yang bervariasi, membuat ikan lolosi sebagai ikan konsumsi yang unik. Perlu perhatian dalam hal penangkapan, agar menggunakan peralatan yang ramah lingkungan, supaya tidak merusak terumbu karang. Semoga bermanfaat! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team