7 Taktik Perang Kuno Ini Dipakai untuk Menghancurkan Psikologi Musuh

Peperangan psikologis bertujuan untuk mengintimidasi dan melemahkan semangat musuh. Penggunaan ancaman, propaganda, dan strategi yang lebih halus ini telah digunakan selama ribuan tahun untuk memengaruhi pemikiran musuh. Dalam prosesnya, tentara (dan seringkali warga sipil) sama-sama menjadi sasaran keganasan perang ini.
Lewat perang psikologis, pihak yang dapat mengendalikan emosi dan logika atas musuh mereka akan muncul sebagai pemenang. Dari sekian banyak taktik brilian yang dipakai dalam peperangan, berikut 7 taktik perang kuno yang digunakan untuk menghancurkan psikologi musuh.
1. Peluit maut Aztec
Dikatakan kalau Aztec death whistles (peluit maut Aztec) terdengar bagaikan "jeritan 1.000 mayat." Sekitar dua puluh tahun yang lalu, para arkeolog menemukan dua instrumen berbentuk tengkorak ini di Meksiko. Mereka ada di genggaman tangan seorang pria yang dikorbankan di kuil dewa angin.
Awalnya diyakini sebagai mainan, ternyata peluit ini digunakan dalam ritual dan perang masyarakat Aztec. Didesain agar terdengar seperti lolongan manusia yang kesakitan, peluit maut Aztec hanya dapat dipakai pada beberapa kesempatan tertentu.
Melansir dari laman Mexicolore, beberapa ahli bersikeras kalau peluit tersebut digunakan dalam prosesi pengorbanan, tepatnya untuk membimbing mereka yang meninggal ke tanah orang mati. Sedangkan yang lain percaya kalau penggunaan utama peluit itu untuk melancarkan perang psikologis.
Mereka percaya kalau suara siulan yang menakutkan akan mematahkan tekad musuh. Di sisi lain, beberapa ahli percaya kalau peluit maut ini memungkinkan pendengar memasuki kondisi trance, karena apda saat itu para dokter Aztec sering menggunakan suara dalam proses penyembuhan mereka.