Jenderal Kartago, Hannibal Barca, sempat membuat orang-orang Romawi bingung dengan taktik perang psikologisnya dalam Perang Punisia Kedua (218–201 SM). Selama Pertempuran Trebia pada 218 SM misalnya, Hannibal berhasil memancing pasukan Romawi untuk menyeberangi Sungai Trebia dan menyerangnya dengan pasukan berkuda Numidian.
Di sisi lain, Hannibal juga pernah menyergap dan membantai orang-orang Romawi yang saat itu sedang tidak terorganisir, lelah, dan kedinginan. Pada Pertempuran Danau Trasimene pada tahun 217 SM, ia berhasil memaksa jenderal Romawi, Flaminus, ke medan pertempuran dengan mengeksploitasi sifat keras kepalanya.
Namun dari sekian banyak prestasinya, nama Hannibal sendiri hampir identik dengan perjalanannya di atas Pegunungan Alpen dengan menggunakan gajah perang. Sayangnya, upaya perang psikologisya justru menjadi sebuah blunder yang fatal.
Menurut History, pada saat itu gajah yang dibawanya tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan yang dingin, sehingga banyak yang mati. Sedangkan para gajah yang selamat dari perjalanan mematikan tersebut menjadi lemah dan tidak dapat digunakan di medan perang selanjutnya.
Nah, itu tadi 7 taktik perang kuno yang digunakan untuk menghancurkan psikologi musuh. Mengerikan namun brilian, bukan?
Sumber:
http://www.mexicolore.co.uk/aztecs/music/death-whistle
http://ancient-origins.net/history-important-events/battle-pelusium-psychological-warfare-leads-persians-victory-003367
https://military.wikia.org/wiki/Thirty_Six_Stratagems
http://factsanddetails.com/asian/cat65/sub423/item2696.html
https://www.nationalgeographic.com.au/history/genghis-khan-lord-of-the-mongols.aspx
http://old.qi.com/talk/viewtopic.php?t=10523&view=previous&sid=24455d2ec68746a272752a5587a8fbe6
history.com/topics/ancient-history/hannibals-war-elephants-video