Gilles de Rais adalah seorang bangsawan, prajurit, dan pendamping Joan of Arc dari abad ke-15 selama Perang Seratus Tahun. Karier militer Rais membuatnya mendapatkan banyak pujian, tetapi reputasinya yang terkenal dan gaya hidupnya yang mewah menyembunyikan sisi gelap yang mencakup tuduhan Satanisme, pemerkosaan, dan pembunuhan.
Mulai tahun 1430-an, Rais dilaporkan mulai menyiksa dan secara brutal membunuh anak-anak kecil, banyak di antara mereka anak lelaki petani yang datang ke istananya untuk bekerja sebagai pelayan.
Setelah melakukan pelecehan seksual terhadap para pelayan ini, Rais akan membunuh mereka dengan memotong leher mereka atau mematahkan leher mereka dengan pentungan, yang lain dipenggal kepalanya dan dipotong-potong. Rais bahkan diketahui mencium kepala para korban yang sudah terpenggal.
Rais melakukan kebiasaan sadis ini sampai tahun 1440, ketika ia menyerang seorang pendeta karena sengketa tanah. Hal ini menarik kemarahan gereja, yang meluncurkan penyelidikan dan segera mengungkap segala kebobrokannya.
Sebuah pengadilan terkenal terjadi di mana Rais didakwa melakukan pembunuhan dan sodomi dan dituduh melakukan alkimia dan ritual setan lainnya. Dia akhirnya mengaku telah membunuh sebanyak 140 anak-anak, digantung hingga mati dan kemudian dibakar pada Oktober 1440.
Sejak saat itu beberapa sejarawan menyatakan bahwa Rais adalah tokoh yang berpengaruh pada cerita rakyat abad pertengahan, "Bluebeard," yang menceritakan seorang baron kaya yang membunuh istri-istri mudanya.