Layaknya kebanyakan bangsawan lain di masa itu, Marie Antoinette memiliki gaya hidup yang mewah, termasuk pembangunan Le Petit Hameau di Versailles yang menelan biaya besar. Kebiasaan ini membuat banyak kaum revolusioner geram, dan menuduhnya sebagai biang kerok dari jatuhnya ekonomi negara, bahkan menjulukinya sebagai "Madame Deficit".
Well, memang benar bahwa Marie Antoinette memiliki gaya hidup yang mewah. Tapi menuduhnya sebagai penyebab utama krisis ekonomi di Prancis sangatlah tidak adil. Nyatanya, negara ini memang sudah mengalami masalah keuangan yang sangat parah ketika Marie Antoniette dan suaminya, Louis XVI naik tahta.
Situasi makin diperparah dengan gagalnya kebijakan moneter yang dibuat Louis XVI, plus pengiriman uang dalam jumlah banyak untuk Revolusi Amerika. Lagipula, jika dibandingkan dengan Marie Antoinette, saudara laki-laki raja menghabiskan lebih banyak uang. Namun alih-alih menyalahkan saudara raja, kaum revolusioner memilih menjadikan Marie Antoinette sebagai kambing hitam karena dia bukan orang Prancis.