sekaleng Merda d'Artista ditandatangani oleh Piero Manzoni (wikimedia.org)
Pada Mei 1961, seniman avant garde asal Italia, Piero Manzoni, memiliki ide aneh. Sudah bereksperimen dengan napasnya, Piero memikirkan karya seni yang terbuat dari tinja. Jadi, Piero memasukkan 30 gram tinjanya ke 90 kaleng yang tertutup rapat dan menjualnya. Kaleng tersebut bernama "Tinnja Seniman" atau Merda d'Artista.
Dua tahun kemudian, Piero meninggal dunia. Uniknya, beberapa kaleng Merda d'Artista terjual dengan harga selangit. Pada 2016, salah satu kaleng ini bahkan dijual dengan harga €275.000 (lebih dari Rp4,2 miliar), harga tertinggi sejauh ini untuk kaleng berisi tinja Piero!
Rekan kerja Piero, Agostino Bonalumi, mengatakan bahwa sebenarnya kaleng tersebut tak berisi tinja, melainkan plester. Lalu, mengapa disebut tinja? Piero mengatakan sebelum wafatnya bahwa ia ingin membuktikan aspek "seni" Merda d'Artista akan tetap menarik hati para kolektor.
Apakah benar begitu? Agostino menantang para pembeli membuka kaleng Merda d'Artista untuk membuktikan hal tersebut. Namun, tak ada yang ingin membuka kaleng karena takut harganya turun drastis.