Führermuseum yang belum terealisasi adalah bagian dari skema besar Hitler untuk mengubah kampung halamannya di Linz, Austria menjadi pusat budaya dunia, menurut Daily Art Magazine. Museum ini bertujuan untuk menyindir Wina kosmopolitan, kota di mana Hitler gagal sebagai seniman, hidup dalam kemiskinan dan penolakan dari Akademi Seni Rupa ketika ia masih muda.
Führermuseum adalah motivasi besar bagi tekad Hitler untuk menjarah sebanyak mungkin budaya ibukota Eropa tersebut, yang akhirnya menjarah jutaan artefak berharga selama Perang Dunia II. Bahkan sebelum perang dimulai, ia mengumpulkan seni, sebagian dibiayai oleh hasil penjualan buku Mein Kampf.
Hitler mengirim tentara Nazi untuk membeli lukisan dari Italia dan Prancis sebelum perang, dan akhirnya membentuk 20 komisi spesialis untuk mengumpulkan dan mengurasi karya-karya untuk museum Linz dan lainnya di seluruh Jerman.
Rencananya akan ditetapkan pada tahun 1950, dan Hitler merencanakan sebaik mungkin, mulai dari pembangunannya, seperti opera, hotel, lapangan parade, teater, perpustakaan raksasa, dan museum, yang dimaksudkan untuk menampung lebih dari 22 mil dari galeri seni. Meskipun tidak pernah selesai, namun dari tahun 1940 dan seterusnya, Hitler menerima banyak album seni foto dari hasil curian untuk ditampilkan di museum ini.