Galileo Galilei dan heliosentrisme (universetoday.com)
Teori ini adalah salah satu teori tertua dalam bidang astronomi. Teori ini menyebutkan kalau bumi adalah pusat alam semesta dan bahwa setiap benda langit, termasuk Matahari, Bulan, dan planet lainnya, berputar di sekitar bumi. Pada kenyataannya, teori ini berlaku untuk Bulan tetapi tidak untuk Matahari dan benda langit lainnya di atas sana.
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh filsuf Yunani, Anaximander, pada abad ke-6 SM. Anaximander mengklaim kalau bumi adalah sebuah silinder dan setiap benda langit berputar mengelilinginya. Plato, Pythagoras, dan Aristoteles kemudian menegaskan kalau bumi berbentuk bola tetapi tetap membenarkan geosentrisme.
Beberapa astronom telah mencoba menyangkal model geosentrik alam semesta selama bertahun-tahun—terutama antara abad ke-10 dan 12—tetapi belum ada yang berhasil membuktikannya.
Teori ini baru disangkal pada abad ke-16 ketika Nicolaus Copernicus mengklaim kalau bumi bukanlah pusat alam semesta lewat bukunya, De Revolutionibus orbium coelestium (On the Revolutions of the Heavenly Spheres). Geosentrisme akhirnya dibantah sepenuhnya pada abad ke-17 ketika Galileo Galilei dihukum karena berhasil membuktikan heliosentrisme.
Sebenarnya, masih ada banyak teori-teori "gila" yang sempat eksis di masa lampau. Namun, untuk kali ini, kita hanya membahas sembilan di antaranya saja.