Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi lumba-lumba (defenders.org)

Lumba-lumba dikenal sebagai mamalia laut yang ramah dan cerdas. Di alam liar, lumba-lumba bisa melakukan perjalanan hingga 80 mil (128 kilometer) per hari dengan kecepatan hampir 20 mil (32 kilometer) per jam.

Sayangnya, banyak lumba-lumba yang justru berakhir menjadi hewan sirkus. Indonesia adalah salah satu negara yang menampilkan atraksi lumba-lumba di mana hewan tersebut dipaksa melakukan sejumlah trik dan hidup di kolam yang sempit.

Ini beberapa alasan mengapa sirkus lumba-lumba bukanlah hiburan, melainkan pertunjukan yang kejam. Here we go!

1. Lumba-lumba biasanya ditangkap secara ilegal

ilustrasi penangkapan lumba-lumba (Adrian Mylne/Reuters/Landov)

Melansir EarthBuddies, cara perusahaan sirkus mendapatkan lumba-lumba adalah dengan berpura-pura menyelamatkannya. Mereka akan berdalih lumba-lumba itu ditemukan dalam kondisi terluka setelah terjerat jaring dan memerlukan perawatan medis.

Faktanya, perusahaan sirkus meminta nelayan menangkap lumba-lumba dan memberikan uang jutaan rupiah per tangkapan. Nelayan yang tergiur dengan nominal uang pun setuju, meskipun terkadang mereka merasa bersalah saat melakukannya karena lumba-lumba menangis seperti bayi saat ditangkap.

2. Kolamnya sempit dan airnya mengandung klorin

Editorial Team

Tonton lebih seru di