ilustrasi ikan tiba-tiba mati terkena penyakit (pexels.com/Nadine Ginzel )
Setelah melahirkan, ikan guppy dapat mengalami beberapa penyakit khusus atau kondisi yang terkait langsung dengan proses kelahiran itu sendiri. Salah satu contohnya adalah retensi telur, di mana beberapa telur masih tertahan di dalam tubuh ikan setelah proses melahirkan selesai. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diatasi dengan cepat, seperti infeksi atau peradangan dalam tubuh ikan. Selain itu, ada juga kemungkinan terjadinya preeklamsia, yaitu kondisi di mana tekanan darah ikan guppy menjadi tinggi setelah melahirkan.
Preeklamsia dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius dan bahkan dapat mengancam kehidupan ikan jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting bagi pemilik ikan guppy untuk memperhatikan tanda-tanda penyakit pasca-melahirkan seperti retensi telur atau preeklamsia, dan segera mengambil langkah-langkah pengobatan yang diperlukan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius dan menghindari risiko kematian yang tidak perlu.
Memahami risiko-risiko ini penting bagi pemilik ikan guppy yang sedang dalam proses melahirkan, sehingga mereka dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan kematian setelah proses melahirkan.