Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anemon laut (unsplash.com/mana5280)

Anemon laut merupakan makhluk yang terlihat indah dan juga memikat karena warna-warna yang mencolok, serta gerakan tentakel yang lembut di dalam air. Namun, di balik keindahan tersebut ternyata anemon laut menyimpan mekanisme pertahanan alami yang tidak boleh disepelekan, sebab bisa berbahaya bagi manusia atau makhluk hidup lainnya.

Walau mungkin terlihat seperti tumbuhan laut yang jinak, namun nyatanya anemon merupakan hewan karnivora yang memiliki sel penyengat untuk memproteksi diri dan juga menangkap mangsa. Menyentuhnya sembarangan tanpa perlindungan dan pengetahuan justru bisa memicu respons biologis yang berbahaya, sehingga pahamilah beberapa alasan ilmiah berikut ini agar kamu bisa lebih berhati-hati.

1. Memiliki sel penyengat atau nematokista

ilustrasi anemon laut (unsplash.com/David Clode)

Anemon laut dilengkapi dengan nematokista, yaitu sel penyengat mikroskopis yang bisa mengeluarkan racun sebagai bentuk pertahanan diri atau melumpuhkan mangsa. Pada saat disentuh sel-sel tersebut akan secara otomatis menembakkan adanya jarum halus ke dalam kulit manusia, sehingga dapat menimbulkan iritasi hingga reaksi alergi.

Nematoksia bekerja dengan cara yang cepat, bahkan tidak terlihat oleh mata telanjang, sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka telah terkena sengatan tersebut hingga muncul gejala. Oleh sebab itu, menyentuh anemon laut tanpa alat pelindung bisa membahayakan kesehatan kulit, bahkan menimbulkan ketidaknyamanan yang serius.

2. Menimbulkan reaksi alergi pada kulit

Editorial Team

Tonton lebih seru di