Sama seperti manusia, primata adalah hewan sosial. Mereka perlu bersama kawanannya agar dapat berkembang normal, baik secara psikologis dan emosional. Sebaik apa pun perawatan manusia, tidak akan bisa menggantikan ibu monyet.
Laman Britannica menjelaskan satu kawanan monyet terdiri dari jantan tunggal (alpha male) dengan beberapa betina dan anak-anaknya, seperti pada lutung, mandril, babun hamadryas, dan guenon. Biasanya, betina tetap berada di kelompok tempat mereka dilahirkan, tetapi jantan bisa bergabung dengan kelompok lain saat dewasa.
Saat berada dalam kawanan, induk monyet bisa saling menjaga anak-anaknya, saling memperingatkan potensi risiko dan predator, dan mencari makanan bersama. Jika dipisahkan dari kawanannya, kemampuan sosial monyet akan hilang dan menyulitkan mereka jika suatu saat dilepaskan ke alam bebas.
"Jika anda mencoba menjadikannya sebagai hewan peliharaan, anda menciptakan hewan yang mengalami gangguan mental pada 99,9 persen kasus. Hewan itu tidak akan pernah bisa cocok dengan hewan lain. Mereka tidak pernah belajar bagaimana (cara) bergaul dengan monyet lain. Dan berakhir dengan banyak perilaku yang merusak diri sendiri," tegas Kevin Wright, dokter hewan dari Phoenix Zoo, Arizona, mengungkapkan pada National Geographic.