Seperti yang dikatakan sebelumnya, selera kita berubah seiring bertambahnya usia, terutama pada kelompok manula. Hal ini dikarenakan karena perubahan indra pengecap dan penciuman kita.
Di masa muda, sel pengecap terus beregenerasi dengan cepat. Akan tetapi, seiring bertambahnya usia, proses regenerasi ini terus melambat. Menurut Cleveland Clinic, mulai dari usia paruh baya, jumlah total sel pengecap kita menurun sehingga reseptor rasa di mulut menjadi kurang sensitif.
Selain itu, penyakit terkait usia seperti Parkinson dan Alzheimer juga dapat menyebabkan perubahan pada indra penciuman yang memengaruhi preferensi rasa. Selain berkurangnya reseptor bau dan laju regenerasi yang lambat, obat-obatan, perawatan radiasi atau kemoterapi, asap rokok, dan polusi juga merusak sistem pengecapan dan penciuman.
Penurunan indra pengecap dan penciuman ini bisa membuat seseorang tidak mau makan sama sekali karena semuanya terasa hambar. Di beberapa kasus, konsumsi makanan yang amat manis atau asin meningkat di usia tua. Selain itu, atribut makanan lainnya (tampilan, tekstur, dan cara makanan dihidangkan) juga memengaruhi selera manula.
ilustrasi belajar menyukai makanan baru (unsplash.com/Helena Lopes)
Kesimpulannya, baik sadar maupun tidak sadar, selera kita terhadap berbagai rasa makanan dan minuman berubah seiring usia. Jika mungkin kita amat suka makanan atau minuman manis saat masih kecil, preferensi ini mungkin berkurang drastis saat sudah dewasa.
Ternyata, berbagai faktor memengaruhi, dari pengenalan rasa saat kita baru lahir hingga penurunan berbagai indra pengecap dan penciuman saat kita bertambah tua. Namun, yang paling penting adalah, tidak ada kata terlambat untuk kenalan dengan rasa baru. Itulah yang membuat hidup lebih berwarna!