TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Fakta Ilmiah Banjir: Tipe, Penyebab dan Dampaknya

Disebabkan salah satunya karena ulah manusia sendiri

Berbagai sumber

Banjir adalah bencana alam yang terbilang umum terjadi. Namun faktanya permasalahan air bisa menyebabkan kerugian yang sangat besar. Tagar #banjir menjadi populer kembali di Twitter pada Selasa, 22 September 2020, karena ada beberapa daerah yang baru saja mengalaminya. Semoga banjir yang baru-baru terjadi tidak menimbulkan kerugian besar dan segera usai, ya.

Tidak perlu permasalahan yang rumit untuk menyebabkan ini. Cukup curah hujan yang sangat tinggi saja, banjir sudah bisa datang. Tentu saja ada banyak elemen lain penyebab banjir dan itu membuat banjir terbagi menjadi beberapa ragam. Berikut ini adalah beberapa macam banjir dan penyebab utama terjadinya masalah ini.

1. Banjir yang paling umum terjadi adalah banjir overbank

research.csiro.au

Banjir overbank bisa terbilang sebagai banjir yang kelebihan muatan. Air yang dialirkan di sungai tak dapat lagi ditampung dan dialirkan sehingga meluber ke area lain. Umumnya ini terjadi jika curah hujannya sangat tinggi atau ada sesuatu yang menghalangi kelancaran lajur air di sungai.

Untuk dataran yang pipih, air biasanya akan menyebar secara perlahan dan bukan tidak mungkin hanya akan merambat di area dekat sungai tersebut. Sedangkan di dataran yang tinggi atau area pegunungan, air akan bergerak lebih cepat mengikuti kecuraman dataran dan terjadi dalam waktu singkat.

2. Banjir bandang adalah banjir paling umum kedua

Ilustrasi bencana banjir. france24.com

Ini adalah banjir alami yang terjadi karena curah hujan yang tinggi sekaligus deras. Banjir badang terjadi sangat cepat sehingga peringatan sangat susah dilakukan. Diperkirakan kurang dari enam jam, banjir badang sudah bisa muncul. Ciri khas banjir ini adalah kecepatan arus air yang sangat tinggi, membuatnya sangat berbahaya.

Tercatat kecepatan air banjir badang bisa mencapai 434 kilometer per jam hingga mampu menyeret bebatuan besar. Puing-puing yang terseret menjadi masalah tambahan dari banjir badang.

3. Ada pula banjir dikarenakan es

centralmaine.com

Banjir ini hampir tidak pernah terjadi di Indonesia karena sedikitnya area yang dilapisi oleh salju. Namun di beberapa negara, banjir es menjadi masalah tersendiri. Banjir ini terjadi akibat air yang mengendap dan mengumpul menjadi es, lalu membentuk bendungan hingga air meluap ke area lain.

Nantinya bendungan es ini akan pecah dan akan mengalir dengan kecepatan tinggi, menghancurkan segala yang ada di depannya. Belum lagi adanya es besar yang terbawa sehingga mengakibatkan kerusakan yang lebih parah.

Baca Juga: 4 Kunci Cara Selamat Menghadapi Arus Banjir atau Sungai yang Kuat

4. Banjir juga bisa terjadi di dekat laut

nasa.gov

Banjir pesisir sering diasosiasikan dengan tsunami yang mana banjir itu datang dari air laut yang besar. Penyebab paling umum adalah badai atau tornado di laut. Kubah air yang tercipta bisa memiliki diameter hingga 7,6 meter dan jika itu mencapai garis pantai, dipastikan kerusakan besar akan terjadi.

5. Penyebab banjir bisa datang dari kesalahan manusia

ktfsradio.com

Isu-isu yang meliputi ini adalah bendungan yang tidak kuat atau tidak mampu menampung air, sampah yang menghalangi pintu bendungan, hingga struktur perkotaan yang tidak benar. Konstruksi yang lemah akan memberikan kekuatan kepada lajur air dan dapat membuat air banjir memiliki kecepatan tinggi.

6. Berada di daratan tinggi adalah langkah terbaik menghindari banjir

dallasnews.com

Terdapat laporan dari Environmental Protection Agency jika berkendara melawan arus menjadi penyebab besar cedera serta kematian karena banjir. Oleh karena itu disarankan untuk tidak melakukannya dan sebaiknya berada di daratan tinggi untuk menghindari banjir. Menaikkan peralatan berlistrik dan menjauhkannya dari air juga sangat disarankan.

7. Banjir terparah tercatat terjadi di Tiongkok

timeline.com

Sejarah banjir terparah tercatat pernah terjadi pada 1975 di Sungai Ru. Curah hujan yang sangat tinggi dalam satu hari menghancurkan bendungan di sungai tersebut hingga mempercepat laju air dan merusak bendungan-bendungan yang lain. Total ada 62 bendungan yang rusak dan 230 ribu jiwa meninggal.

Baca Juga: 7 Bencana Banjir Terparah di Dunia, Banjir Jakarta Semoga Tidak

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya