5 Fakta Menarik Tanah Aluvial, Tanah Subur yang Cocok untuk Pertanian!
Mudah diolah sebagai media tanam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai salah satu negara agraris, Indonesia sangat mengandalkan sektor pertanian untuk menunjang pendapatan negara. Dalam pengelolaannya sejauh ini, pertanian di sejumlah daerah cenderung tersebar secara merata dengan hasil komoditas yang diproduksi cukup beragam.
Pertanian yang baik didukung oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kesuburan tanah. Dalam hal ini, ada sejumlah tanah yang telah familier lantaran dikenal subur sehingga cocok sebagai media tanam, salah satunya tanah aluvial. Tanah ini memiliki beberapa fakta menarik yang mungkin belum kamu ketahui.
1. Berasal dari endapan sungai
Tanah aluvial terbentuk lantaran adanya mekanisme sedimentasi atau pengendapan, baik di darat maupun perairan. Proses ini terjadi di saat objek material, seperti lanau, kerikil, dan pasir terbawa ke hilir sungai, lalu mengendap dalam waktu yang lama. Makanya, jenis tanah ini mudah ditemukan di sepanjang sungai, dataran banjir, dan delta.
Dilansir dari Expert Civil, pembentukan tanah aluvial cukup rumit dan berbeda dengan kebanyakan tanah lainnya. Hal ini disebabkan tanah aluvial terbentuk melalui proses panjang transformasi batuan yang sering kali memakan waktu sampai ribuan tahun. Selain itu, tanah aluvial memiliki tekstur yang cenderung bervariasi karena terbentuk akibat erosi, transportasi, dan aktivitas pengendapan sungai.
Baca Juga: Dinas Pertanahan Makassar Janji Pertahankan SD yang Bersengketa Lahan
Baca Juga: Ilmu Geografi: Prinsip, Contoh Prinsip, dan Pendekatannya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.