TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Kkokdu, Boneka Kayu dalam Upacara Pemakaman di Korea

Kkokdu yang ini bukan malaikat maut ganteng

boneka kkokdu (korea herald)

Akhir Januari lalu, stasiun MBC menghadirkan sebuah drama Korea bertajuk Season of Kkokdu. Drama ini bercerita tentang kisah cinta seorang malaikat maut bernama Kkokdu dengan seorang wanita berkekuatan misterius. Sosok Kkokdu di sini dikisahkan sebagai seorang mahluk astral yang setiap 99 tahun sekali turun ke bumi untuk menghukum orang-orang jahat.

Tapi tahukah kamu, dalam kebudayaan Korea, kkokdu sebenarnya adalah sebutan untuk sebuah boneka kayu? Mau tahu selengkapnya tentang kkokdu? Yuk simak pembahasan berikut untuk menambah pengetahuanmu.

1. Kkokdu adalah boneka kayu untuk ritual pemakaman kuno di kebudayaan Korea

boneka kkokdu (korea herald)

Kkokdu telah dikenal lama dalam kebudayaan Korea. Kkokdu (꼭두) atau kkokdugaksi adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebutkan boneka kayu warna-warni yang digunakan dalam ritual pemakaman era Joseon.

Dalam sebuah catatan di masa suku Dongokjeo dan Goguryeo, masyarakat Korea membuat boneka kayu yang mirip dengan jenazah orang yang meninggal. Boneka ini kemudian dikubur bersama dengan jenazah yang akan dimakamkan. 

Dalam catatan lain disebutkan bahwa jaman dulu anak-anak di Korea suka membuat boneka warna-warni. Boneka ini terbuat dari bahan-bahan alam seperti rumput, pohon dan juga kertas. Boneka ini lah yang kemudian disebut sebagai kkokdu.

Karena interaksinya dengan berbagai kebudayaan seperti Konfusianisme, Buddhisme dan Taoisme, pada jaman Joseon antara tahun 1392 – 1897 boneka kkokdu ini digunakan dalam ritual pemakaman jenazah. Selain berperan sebagai penghias usungan jenazah, boneka ini juga dianggap sebagai teman dan penghibur bagi arwah jenazah yang dimakamkan. Boneka kkokdu untuk ritual pemakaman ini berukuran 23-33 cm dan terdiri dari berbagai bentuk sesuai dengan tujuan pembuatannya.

Boneka kkokdu kebanyakan berbentuk manusia, yang bisa berwujud wanita, laki-laki maupun anak-anak. Tak jarang manusia sebagai bentuk kkokdu ini menaiki hewan seperti kuda, harimau bahkan naga.

Namun selain berbentuk manusia, boneka kkokdu ini juga ada yang berbentuk lain seperti hewan dan tumbuhan. Kkokdu berbentuk hewan antara lain naga, burung phoenix, singa, harimau dan kuda. Sedangkan kkokdu berbentuk tumbuhan biasanya adalah tumbuhan pinus, teratai dan bunga peony.

Baca Juga: 5 Kebun Binatang di Korea Selatan yang Cocok buat Wisata Keluarga

2. Jenis-jenis boneka kkokdu sesuai dengan fungsinya

Gambar berbagai jenis kkokdu sebagai pemandu, penjaga, pengasuh dan penghibur. (dok. The Sookmyung Times/LSY)

Menurut kurator Museum Kkokdu, Kim Hyang Bin, boneka kkokdu secara umum terbagi menjadi empat jenis. Keempat jenis boneka kkokdu itu adalah kkokdu pemandu, kkokdu penjaga, kkokdu pengasuh dan kkokdu penghibur.

Masyarakat Korea percaya pada kehidupan setelah kematian atau biasa disebut afterlife. Sebelum menuju ke afterlife, arwah manusia berada di dunia pertengahan antara 'sudah dan belum'. Nah, di dunia pertengahan ini kkokdu membantu para arwah manusia sesuai dengan perannya.

Kkokdu pemandu bertugas memandu arwah ke dunia afterlife agar tidak tersesat atau salah jalan. Kkokdu penjaga bertugas menjaga perjalanan arwah agar tidak diganggu roh jahat. Kkokdu pengasuh memberikan rasa nyaman pada arwah agar tetap tenang selama perjalanan menuju afterlife. Sedangkan kkokdu penghibur bertugas menghibur para arwah agar perjalanannya tidak sepi dan membosankan. 

3. Mitologi boneka kkokdu yang menginspirasi seniman dan budayawan Korea

Cuplikan pertunjukan musikal Kkokdu tahun 2018. (dok. National Gugak Center)

Boneka kkokdu beserta mitologinya menginspirasi banyak seniman di Korea. Pada bulan Oktober 2018, seniman Korea bernama Kim Tae Young menyutradarai sebuah drama musikal tradisional Korea atau yang biasa disebut gugak bertajuk Kkokdu. Pertunjukan ini diadakan di Yeak-dang National Gugak Center di Seocho-gu, Seoul. Dalam pertunjukan tersebut boneka kkokdu menjadi inspirasi serta tokoh sentral pertunjukan.

Pertunjukan tersebut bercerita tentang sepasang saudara, Sung-Min dan Dong-min yang mencari sepatu berhiaskan bunga milik nenek mereka yang telah tiada di dunia pertengahan. Di sana kedua bersaudara itu ditemani oleh empat kkokdu yang menjalankan perannya masing-masing sebagai pemandu, penjaga, pengasuh dan penghibur.

Drama musikal ini menarik banyak pihak karena selain bertemakan kisah mitologi korea, juga diiringi musik serta tarian khas negeri Korea.

4. Boneka kkokdu menjadi inspirasi kurator untuk membuat museum khusus boneka kkokdu

Gambar tempak depan dan dalam Museum Kokdu di Seoul. (dok. The Korea Times/Chung Ah-young)

Mitologi yang menyertai boneka kkokdu ini rupanya cukup membekas bagi budayawan Korea. Buktinya di Seoul terdapat sebuah museum yang khusus menampilkan berbagai jenis boneka kkokdu.

Museum Kokdu terletak di daerah Samseon-dong setengah kilometer dari Nasan Park. Museum Kokdu yang didirikan tahun 2010 ini sebenarnya adalah tempat penyimpanan koleksi kkokdu pribadi milik Kim Ock Rang. Kim Ock Rang adalah budayawan Korea yang tertarik pada kkokdu dan telah mengumpulkan koleksi kkokdu sejak tahun 1970. Saat ini koleksi kkokdu di museum tersebut sudah melebihi 20.000 buah.

Selain medirikan museum, kecintaan Kim Ock Rang terhadap mitologi kkokdu juga membuatnya menulis sebuah buku berjudul The Wooden Figure. Buku ini membahas tuntas kesenian dan sejarah boneka kayu kkokdu.

Verified Writer

Anita Hadi Saputri

Seorang ibu | Freelancer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya