7 Fakta Harimau Benggala, Pemilik Taring Terbesar di Keluarga Kucing
Eksotis, tapi sayangnya terancam punah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Harimau benggala termasuk subspesies panthera tigris tigris. Jumlahnya paling banyak berada di Asia, seperti di Bhutan, Tiongkok, India, Vietnam, Nepal, Thailand, juga Indonesia.
Selain dikenal karena bulunya yang loreng-loreng dan ramai di perdagangan satwa liar, apalagi yang spesial dari harimau benggala? Simak fakta uniknya berikut ini.
1. Termasuk harimau terbesar kedua
Dilansir Creation Kingdom Zoo, harimau benggala adalah spesies harimau terbesar kedua setelah harimau siberia. Ciri khas harimau benggala adalah bulunya yang berwarna oranye terang dengan motif garis-garis hitam atau coklat tua, sedangkan bagian perutnya berwarna putih.
Biasanya mereka bisa ditemukan di hutan lebat, rawa-rawa bakau dan hutan rimba di seluruh subkontinen India, juga Bangladesh, Bhutan, dan Nepal. Meskipun, kisaran harimau Benggala sekarang lebih kecil dari sebelumnya.
2. Punya jabatan nasional
Harimau benggala adalah hewan nasional India dan bahkan tercantum di uang dan perangko. Science ABC melansir, pada April 1972, dia diresmikan menjadi hewan nasional India.
Untuk bisa menjadi hewan nasional harus memenuhi beberapa kriteria yang bisa melambangkan budaya dan warisan negara tersebut secara simbolis. Ia harus bisa menjadi simbol dari sejarah negara, serta harus asli berasal dari negara tersebut.
Tapi, kalau memang hidupnya perlu dilindungi berdasarkan data konservasi, maka ia bisa juga jadi kandidat hewan nasional demi mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Kalau secara historis, hubungan harimau benggala dan masyarakat India sudah dimulai sejak abad ke-25 SM. Ia disembah oleh masyaralat pra-Arya sebagaimana hewan lainnya seperti burung merak dan sapi.
3. Punya gigi taring terbesar
Selain itu, ia punya gigi taring terbesar dari semua keluarga kucing, panjangnya saja sekitar 10,16 cm. Ditambah, cakar yang sempurna untuk memanjat pohon.
Dilansir SpaDental, harimau punya 16 gigi di rahang atas, dan 14 gigi di rahang bawah. Meskipun jumlah giginya 30, mereka bukan tipe yang mengunyah makanannya.
Seperti manusia, gigi harimau pun bisa tanggal atau ompong. Itulah kenapa ada yang mencari mangsa yang lebih mudah untuk dimakan, dan biasanya di pemukiman warga.
Semakin tua usianya, gigi harimau akan makin kuning. Ia bahkan bisa mati akibat kondisi gigi yang buruk.
Baca Juga: 5 Fakta Harimau Siberia, Salah Satu Hewan Terlangka di Dunia
4. Jumlahnya tinggal sedikit
Editor’s picks
Berdasarkan data World Land Trust, di seluruh dunia, jumlah harimau benggala kurang dari dua ribu ekor yang tersebar di alam liar. Bahkan di sebagian besar Asia Tenggara, jumlah harimau benggala terus menurun dan mengalami krisis.
Perburuan dan pertumbuhan populasi manusia adalah faktor utama yang mengancam kehidupan harimau benggala ini.
5. Biasa hidup soliter
Meskipun dikenal menakutkan, sebenarnya kebanyakan harimau benggala menghindari manusia, dilansir National Geographic. Meski tak menutup fakta bahwa beberapa menjadi pemangsa yang berbahaya.
Tapi, seringnya mereka ini sakit karena tak bisa berburu seperti biasa. Mangsa tradisionalnya seperti, sapi, rusa, kambing dan babi hutan sudah berkurang atau bahkan tak ada lagi di area yang ia tinggali.
Hal ini bisa terjadi karena rusaknya atau hilangnya habitat alami akibat ulah manusia yang mengancam kehidupan satwa liar.
6. Terancam perburuan ilegal
Harimau benggala biasanya dibunuh karena keberadaan mereka yang dianggap mengancam, atau diburu karena ingin meraup keuntungan secara finansial, dilansir SeaWorld Parks & Entertainment.
Dalam kasus pemburuan biasanya yang dicari adalah bulunya. Atau bisa juga tulang dan bagian tubuh lainnya untuk pengobatan tradisional Tiongkok.
Sementara dalam kasus penembakan atau diracun, biasanya karena mereka memakan hewan pertanian. Jebakan umumnya adalah diberi bangkai hewan sebagai umpan.
Perdagangan ilegal dan perburuan liar sulit dikendalikan karena jaringan pelakunya terorganisir dengan baik. Sementara negara asli tempat harimau benggala itu tinggal, tidak punya cukup sumber daya untuk menegakkan hukum dengan menyediakan staf khusus yang profesional.
7. Harganya mahal di perdagangan hewan eksotis
Kucing eksotis sebagai peliharaan bernilai sangat tinggi. Sebagai contoh, dilansir Big Cat Rescue, kisaran harga kucing eksotis mulai dari 900 dolar Amerika atau setara Rp13 juta (kurs Rp14.464) untuk bobcat, 7.500 dolar Amerika atau sekitar Rp108,5 juta untuk anak harimau. Bahkan ocelot atau macan tutul kurcaci bisa tembus 15 ribu dolar Amerika atau setara Rp217 juta.
Harganya masih bisa terus naik karena sistem penghargaannya adalah makin langka jenisnya, maka harganya pun makin tinggi. Perlu diketahui, perdagangan hewan eksostis adalah bisnis yang bernilai miliaran dolar.
Kasihan, ya. Sudah terancam punah, masih harus mati karena diburu, atau tetap hidup, tapi diperdagangkan secara ilegal demi jadi hewan peliharaan.
Meskipun, ada negara yang melegalkan, andai kamu penduduknya, apakah kamu akan membeli harimau benggala?
Baca Juga: 7 Fakta Harimau Sumatra, Terancam Punah Hingga Dikeramatkan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.