TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Rijsttafel, Gaya Makan Ala Masyarakat Kolonial yang Mewah

Eksklusifnya gaya makan ala Eropa di Nusantara

fajarinlander.blogspot.com

Menurut Fadly Rahman dalam bukunya yang berjudul "Rijsttafel Budaya Kuliner Di Indonesia Masa Kolonial 1870 – 1942", Rijsttafel merupakan perpaduan budaya makan pribumi dan Eropa yang tampak dalam hal pelayanan, tata cara makan serta jenis hidangannya. Uniknya, meskipun rijsttafel  dikemas dengan cara sangat Eropa, hidangan yang disajikan merupakan hidangan khas pribumi. Berikut ini hal-hal yang membuat rijsttafel menjadi budaya makan yang berkelas pada waktu itu.

1. Lahir dari proses adaptasi masyarakat koloni Belanda

digitalcollections.universiteitleiden.nl

Sekitar abad ke-19, interaksi masyarakat kolonial dengan masyarakat pribumi di Hindia Belanda memunculkan kebudayaan baru yang disebut Budaya Indis.Budaya Indis merupakan budaya baru yang muncul akibat bercampurnya kebudayaan Belanda dan pribumi. Kebudayaan Indis meliputi banyak aspek di kehidupan masyarakat Hindia Belanda, salah satunya menyangkut gaya makan yang disebut Rijsttafel.

2. Nasi adalah hidangan yang selalu ada

digitalcollections.universiteitleiden.nl

Rijsttafel secara harfiah terdiri dari dua kata yakni rijst yang berarti nasi dan tafel yang berarti meja. Berdasar hal tersebut, nasi merupakan hidangan utama dalam penyajiannya. Hal ini mengadopsi kebiasaan makan masyarakat pribumi yang juga menjadikan nasi sebagai hidangan utama.

Baca Juga: 8 Pemimpin dengan Masa Pemerintahan Tersingkat Sepanjang Sejarah

3. Sambal yang tidak boleh dilewatkan

digitalcollections.universiteitleiden.nl

Salah satu ciri khas dari hidangan pribumi adalah rasanya yang pedas. Rasa pedas ini berasal dari penggunaan cabe sebagai bahan masakan. Orang-orang Eropa terkenal tidak menyukai masakan pedas, namun dalam rijsttafel mereka dapat menikmati aneka sambal pedas yang biasa disebut sambelans. Beberapa jenis sambal yang sering dihidangkan diantaranya sambal brandal, sambal badjak dan sambal serdadoe.

4. Menyajikan lebih dari satu menu

digitalcollections.universiteitleiden.nl

Jamuan Risjttafel menyajikan lebih dari satu menu masakan. Hidangan ditata berdasarkan kebiasaan orang Belanda, di mana setiap hidangan diletakkan di atas piring tersendiri. Penyajian hidangan juga harus terstruktur. Dimulai dari nasi sebagai hidangan utama, sayur serta lauk pauk sebagai hidangan tambahan, dan pencuci mulut yang meliputi buah, kue maupun es.

5. Penggunaan sendok, garpu, dan pisau

digitalcollections.universiteitleiden.nl

Salah satu unsur Eropa yang kental dari sajian rijsttafel adalah penggunaan piranti seperti sendok, garpu serta pisau. Keseluruhan piranti yang digunakan seringkali tidak terbuat dari alumunium biasa, melainkan dari perak. Hal ini untuk menunjukkan prestis yang besar dari budaya makan masyarakat kolonial.

6. Disajikan di hotel dan restoran berbintang

digitalcollections.universiteitleiden.nl

Rijsttafel selalu menjadi hidangan istimewa di hotel dan restoran mewah pada saat itu. Salah satu hotel yang terkenal dengan sajian rijsttafelnya adalah Hotel Des Indes di Batavia. Hotel Des Indes menawarkan jamuan makan rijsttafel untuk para turis dari Hindia Belanda maupun Eropa. Tidak mengherankan jika rijsttafel didaulat menjadi gaya makan berkelas dunia.

Baca Juga: Ini 10 Keluarga yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah Dunia, Simak Yuk

Writer

Fitria Marta

Be Truly Happy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya