Di Athena kuno, praktik "exposing" atau membuang bayi perempuan yang baru lahir di hutan adalah hal yang wajar. "Setiap orang harus merawat anak laki-laki walaupun miskin," ujar seorang penulis Yunani, "tetapi mereka harus 'menelanjangi' anak perempuan meskipun kaya." Selain Athena, hal serupa juga berlaku di Roma kuno.
Melansir dari NCBI, ada sebuah catatan yang menggambarkan kehidupan keluarga kelas bawah di Roma kuno. "Seorang anak perempuan adalah beban dan kita tidak punya banyak uang," ucap sang suami kepada istrinya yang sedang hamil. "Jika kamu nanti melahirkan bayi perempuan, maka kita harus membunuhnya."
Bahkan, praktik membuang bayi sendiri dijelaskan dalam legenda kota Roma. Dalam legenda tersebut, dikisahkan kalau Romulus dan saudara kembarnya, Remus, dibuang di tengah hutan oleh orang tuanya, kemudian disusui dan dirawat oleh seekor serigala betina.
Sedangkan dalam Ancient Origins, bukti praktik ini ditemukan sampai ke pesisir pantai Israel. Di sana, tepatnya di pelabuhan kuno Ashkelon, arkeolog Ross Vossi menemukan kerangka 100 bayi yang diperkirakan mati karena dibuang di selokan kota. Selain Yunani dan Romawi, kebiasaan membuang bayi juga sering dilakukan oleh masyarakat Mesir kuno.