Peneliti Bryan. G Fry terkejut saat menemukan perbedaan genetik yang signifikan antara kedua spesies anakonda tersebut. Secara historis, empat spesies jenis ular tersebut telah dikenali, termasuk anakonda hijau atau anakonda raksasa
Anakonda hijau adalah raksasa sejati di dunia reptil. Bahkan betina terbesar dapat tumbuh hingga panjang lebih dari 7 meter dan berat lebih dari 250 kilogram.
Ular-ular tersebut beradaptasi dengan baik terhadap kehidupan yang sebagian besar hidup di air. Lubang hidung dan mata berada di atas kepala, sehingga mereka dapat melihat dan bernapas, sementara seluruh tubuh terendam.
Anakonda berwarna zaitun dengan bintik hitam besar, memungkinkan mereka menyatu dengan lingkungan sekitarnya. Ular-ular ini menghuni perairan yang subur dan rumit di lembah Amazon dan Orinoco di Amerika Selatan.
Mereka dikenal karena sifat sembunyi-sembunyi, kesabaran, dan kelincahannya yang mengejutkan. Daya apung air mendukung sebagian besar hewan tersebut dan memungkinkannya bergerak dengan mudah, melompat keluar untuk menyergap mangsa sebesar kapibara (hewan pengerat raksasa), caiman (reptil dari keluarga aligator) dan rusa.
Anakonda hijau tidak berbisa. Sebaliknya, mereka menjatuhkan mangsanya menggunakan rahangnya yang besar dan fleksibel lalu menghancurkannya dengan tubuh yang kuat sebelum menelannya.