1. "Human feelings are difficult to predict."
Sulit untuk menebak perasaan manusia.
Vivaldi mempelajari berbagai aliran fisafat, khususnya ketika ia memilih hidup sebagai seorang rohaniwan. Meski, pada akhirnya ia harus melupakan keinginan tersebut. Selama menjadi seorang komposer, ia bergaul dengan banyak orang dari berbagai kalangan dan latar belakang.
Ia juga banyak mengamati perasaan manusia sehingga seringkali kita mendengar kedahsyatan lantunan musiknya yang penuh semangat dan kemudian mendayu-dayu. Bagi Vivaldi, perasaan manusia sangat unik dan sulit untuk diselami. Melalui musiknya, Vivaldi mencoba menangkap berbagai nuansa emosi manusia. Ia menuturkan pikiran dan perasaannya yang selalu berubah-ubah, sebagaimana perasaan manusia pada umumnya; sulit ditebak.
2. "There are no words, it's only music there."
Tanpa ucapan, hanya musik yang ada.
Vivaldi bukanlah orang yang pandai berkata-kata. Literatur musik dunia menyebutnya sebagai "A man of few words but with his fantastic music". Vivaldi mengungkapkan keseluruhan perasaan dan jiwanya melalui musik, bukan melalui ungkapan dan ucapannya. Namun, dunia mengakuinya hingga saat ini. Vivaldi masih bertutur melalui musiknya dan semua orang mendengarkannya.
3. "If you don't like this, I'll stop writing music."
Kalau kamu tidak menyukainya, saya akan berhenti menulis musik
Konteks kalimat ini sesungguhnya merupakan respons dari Vivaldi terhadap kritik pedas dari Charles de Brosses, seorang penulis Prancis dan pencipta musik di tahun 1739. Brosses mengeluhkan bahwa ia kecewa setelah mendengar alunan musik Vivaldi.
Ia menganggap musik Vivaldi tidak sebesar namanya sebagai komponis. Musiknya statis dan tidak mengikuti perubahan zaman. Vivaldi bereaksi keras atas kritik tersebut. Ia kemudian menantang dan bahkan mengancam untuk berhenti mencipta.
4. "I'm a coward. I succumbed to jealousy and now it eats my heart."
Saya seorang pengecut. Saya menyerah pada perasaan cemburu yang semakin menggerogoti hati saya.
Pada akhir hidupnya, Vivaldi mengakui kelemahan dirinya sebagai manusia biasa. Ingat, Vivaldi memiliki kesehatan fisik yang buruk semasa kecilnya. Ini semua membentuk keseluruhan pribadi Vivaldi yang perasa dan sensitif.
Vivaldi bahkan menjadi pribadi yang sombong, teguh pada sikapnya, keras kepala, dan jarang mau mendengar pendapat orang lain untuk menutupi kelemahannya. Sifat-sifat inilah yang membuat Vivaldi tidak mengembangkan relasinya dengan seorang penyanyi muda bernama Anna Tessieri di akhir masa hidupnya.
Vivaldi juga tidak pernah menikah selama masa hidupnya. Hubungannya tidak berlanjut dengan Anna. Mungkin karena usia yang relatif jauh berbeda, atau karena pilihan hidup Vivaldi sendiri untuk tidak menikah seumur hidup.
Tidak ada yang mengetahuinya. Namun, satu hal yang pasti, Vivaldi merasakan penderitaan hidupnya dan mengakuinya melalui surat pribadinya kepada Bentivoglio, sahabatnya.
Begitulah kisah hidup dari Vivaldi. Semoga, ada pelajaran yang bisa kamu ambil dari pengalaman hidupnya. Ketika kamu dianggap sebagai orang yang berbakat dan mampu, jangan pernah menganggap dirimu yang paling hebat. Ingat, kamu selalu membutuhkan orang lain untuk mendukungmu!