ilustrasi badai petir (pixabay/piabay)
Kemunculan awan Arcus atau awan tsunami ini kerap menimbulkan kekhawatiran. Bukan tanpa alasan, bentuknya yang bergulung-gulung, meluas, serta membuat kawasan gelap dan dingin seolah membuat vibes sekitar makin gloomy. Terlepas dari itu, apakah awan Arcus berbahaya?
Seperti dijelaskan sebelumnya, awan Arcus alias awan tsunami ini dikaitkan erat dengan keberadaan hujan atau badai. Awan Arcus, terutama yang berbentuk shelf, terbentuk bersama awan kumulonimbus dan aliran udara ke bawah. Kedua awan tersebut dikaitkan dengan angin kencang, hujan lebat atau hujan es, serta guntur dan kilat.
Namun, awan tsunami tidak lantas memicu bahaya, kok. Akan tetapi, kamu perlu mengantisipasi hujan lebat dan badai petir ketika melihat awan ini terbentuk. Sebaiknya segera menepi atau mencari lokasi aman, ya. Terlebih ketika kamu tengah berkendara karena keberadaan awan ini mungkin bisa memperpendek jangkauan penglihatan.
Pakar Iklim UGM, Dr. Emilya Nurjani, melalui situs UGM, memperingatkan akan peningkatan risiko pohon tumbang dan rumah roboh akibat tertimpa hujan dan angin kencang. Intinya, hati-hati pada badai yang timbul setelah kemunculan awan tersebut.
Apa itu awan tsunami tidak ada kaitannya dengan gempa bumi maupun tsunami, ya. Penamaan tersebut lebih karena bentuk awan yang bergelombang mirip dengan gelombang air laut.