Ilustrasi bencana alam (Unsplash.com/Chris Gallagher)
Angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Aceh, Sumut, Sumbar, Kep. Riau, dan Riau; serta gelombang kategori sedang (1.25 – 2.5 m) di wilayah Selat Malaka bagian tengah, Perairan Sumatra Utara, dan Perairan Rokan Hilir. Gelombang kategori tinggi (2.5 – 4.0 m) di wilayah Selat Malaka bagian utara, Perairan Aceh, dan Samudra Hindia barat Aceh hingga Nias.
BMKG terus memantau dinamika atmosfer imbas sistem siklon tropis melalui TCWC (Tropical Cyclone Warning Center) Jakarta. Sejak berupa Bibit Siklon Tropis 95B, Siklon Tropis Senyar telah menunjukkan dampak bagi kondisi cuaca di kawasan Selat Malaka dan sekitarnya.
Siklon Tropis Senyar menjadi pengingat bahwa fenomena atmosfer ekstrem dapat muncul di lokasi yang tidak biasa dan bergerak dengan cepat, sehingga kewaspadaan menjadi kunci utama dalam mengurangi dampaknya. Dengan dinamika cuaca yang terus berubah, informasi resmi dari BMKG menjadi acuan paling penting bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengambil langkah tepat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Harapannya, dengan koordinasi yang baik, pemantauan intensif, serta kesiapsiagaan sejak dini, risiko kerugian jiwa maupun materi dapat ditekan semaksimal mungkin. Senyar bukan hanya sebuah peristiwa meteorologis, tetapi juga momentum untuk memperkuat kesadaran publik akan pentingnya mitigasi bencana dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang semakin nyata.