Tidak hanya bagian hippocampus yang sesungguhnya terganggu pada penderita depresi. Bagian amygdala juga mengalami aktivitas yang lebih tinggi pada orang yang mengalami kondisi ini.
Laporan dari Harvard Medical School juga menyatakan bahwa depresi memengaruhi bagian thalamus untuk memicu otak memproduksi perasaan-perasaan tidak menyenangkan.Beberapa riset juga menunjukkan depresi yang berkelanjutan membuat penderitanya mengalami masalah dalam perencanaan, membuat keputusan, dan mengatur prioritas.
Hingga kini, depresi merupakan kondisi yang belum dapat disembuhkan. Meski begitu, depresi dapat diobati dengan menggunakan obat-obatan maupun terapi untuk menekan risiko negatif lain yang mungkin muncul akibat kondisi ini.
Siapa saja bisa mengalami depresi bahkan tanpa harus terlihat dari luar. Risikonya pun jauh lebih besar dan berbahaya dibandingkan penyakit umum lainnya yang memang tampak dari luar.
Karena itu, bila kamu atau orang-orang terdekat mengalami masalah yang terlalu berat dan membuat depresi, jangan dibiarkan lebih lama. Segera berbicara kepada orang yang dapat dipercaya maupun berkonsultasi langsung pada dokter untuk mendapat pertolongan.