Sejak tahun 1960-an, umat manusia sudah menapaki babak baru dalam eksplorasi alam semesta. Setelah bermilenia sebelumnya kita berfokus pada penjelajahan Bumi, pada pertengahan abad ke-20 itu manusia merentangkan sayapnya ke langit, tepatnya menuju luar angkasa. Ada banyak kisah menakjubkan, heroik, hingga tragis yang mengiringi perjalanan umat manusia ke luar angkasa sejak Yuri Gagarin pertama kali melakukannya pada 12 April 1961.
Sampai saat ini, sudah banyak hal yang kita eksplorasi tentang luar angkasa. Mulai dari fenomena-fenomena di tata surya, objek-objek luar angkasa yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan, hingga membangun wahana antariksa raksasa bernama International Space Station. Dari seluruh pencapaian prestisius tersebut, tentunya ada peran para astronaut yang sangat berdedikasi untuk mencapai misi tertentu begitu mereka diterbangkan ke angkasa luar.
Nah, dari situ, ada satu pertanyaan yang pasti muncul di dalam benak kita begitu mendengar ada manusia yang dikirim ke luar angkasa. Sebagaimana yang kita ketahui, kondisi luar angkasa itu benar-benar berbeda jika dibandingkan dengan Bumi sehingga tidak mungkin seorang astronaut tidak merasakan perubahan pada tubuh mereka. Kira-kira apa yang terjadi pada tubuh astronaut saat dirinya pertama kali berada di luar angkasa, ya? Yuk, cari tahu jawabannya bersama-sama di bawah ini!