koloni semut di luar sarangnya (commons.wikimedia.org/Leungo Mokgwathi)
Ternyata, semut memiliki dampak terhadap nutrisi tanah dan memiliki efek positif pada kelompok hewan tertentu. Semakin padat populasi semut, pengaruhnya akan semakin besar pada ekosistem. Ekosistem, seperti yang kita tahu, merupakan keseimbangan alam semesta yang sangat rumit. Adapun, semut memainkan peranan besar—walaupun tidak selalu positif—di dalamnya.
Sebuah studi pada Agustus 2008 berjudul The effect of ants on soil properties and processes (Hymenoptera: Formicidae) mengkaji hal ini. Mirip dengan cacing tanah, pergerakan semut di dalam tanah sangat bermanfaat bagi kesuburan tanah dan meningkatkan porositas tanah. Nah, hal inilah yang membuat pH tanah menjadi netral. Selain itu, kandungan nutrisi akan meningkat—kebanyakan nitrogen dan fosfor—di tanah yang terdapat sarang semut. Limbah dan makanan yang terurai secara hayati juga berperan dalam penyebaran nutrisi.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa masih banyak hal yang perlu dipelajari mengenai pengaruh semut terhadap tanah di dalam dan di luar sarang mereka. Hal ini berbeda-beda tergantung spesiesnya. Namun, jika semut di dunia punah, tanaman akan terkena dampaknya, demikian pula hewan yang memakan semut dan seterusnya dalam rantai makanan. Bahkan, kita sendiri mungkin bergantung pada semut untuk kelangsungan hidup kita, lho, salah satunya seperti pemanfaatan tanah subur untuk menanam.