Dilansir Science Alert!, konsep evolusi pada dasarnya tidak memiliki arah. Seleksi alam hanya membuat makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya sehingga menanggalkan apa yang dianggap tak penting. Dengan kata lain, evolusi regresif bukanlah sebuah langkah mundur!
Penguin yang terkenal sebagai burung yang tak bisa terbang. Apakah ini berarti kemunduran? Sementara kemampuan terbang mungkin penting untuk burung zaman dulu, lingkungan dingin habitat penguin tidak. Penguin menanggalkan kemampuan terbang dan kemampuan bertahan di iklim dingin ekstrem yang maju.
Contoh lainnya, ikan gua terkenal tidak memiliki mata. Seorang pakar biologi University of Maryland, William R. Jeffery, mengatakan bahwa evolusi tanpa mata di kalangan ikan gua bukan berarti ia kembali ke bentuk leluhurnya yang tak memiliki organ tersebut. Karena proses pembentukan mata berhenti, mata sang ikan gua tertutup kulit.
"Berbagai hal bisa terlihat bak mundur ke belakang ... Namun, mata [ikan gua] bukan berarti mengalami penurunan, melainkan hanya berhenti berkembang," tutur Jeffery.
ikan gua yang tak memiliki mata (phys.org)
Selain itu, kehilangan kompleksitas akibat evolusi regresif malah menambah kompleksitas di ranah lainnya. Okamura mencontohkan bahwa parasit perlu melakukan proses biokimia yang rumit untuk bisa menginvasi tubuh inangnya.
"Mudah bagi orang-orang memikirkan evolusi dari yang terlihat oleh mata ... Namun, ada berbagai ciri yang tak kasat mata, baik secara fisiologis maupun biokimia," tutur Okamura.
Kembali ke ikan gua, hilangnya penglihatan juga membuat ikan gua memiliki kemampuan lain. Organ yang merespons getaran justru aktif di tubuh ikan gua, membantu mereka dalam kegelapan. Di mana organ ini ditemukan? Di lubang mata ikan gua. Selain itu, mereka mengandalkan penciuman dan mulutnya untuk mendeteksi rintangan.