ilustrasi awan (pexels.com/Pixabay)
Warna dan bentuk awan yang terus berubah-ubah bukan hanya pemandangan indah di langit, melainkan juga cerminan dari berbagai faktor alam seperti posisi matahari dan kondisi atmosfer. Bisa dikatakan, bahwa warna awan berubah karena pada waktu pagi atau ketika matahari hampir terbenam di sore hari, cahaya matahari melewati lapisan atmosfer yang lebih tebal, sehingga sinarnya terpecah dan menampilkan warna merah, oranye, serta kuning yang sering terlihat pada awan.
Lebih dari itu, awan dengan tetesan air atau kristal es dalam ukuran dan konsentrasi berbeda dapat memengaruhi warna yang kita lihat. Misalnya, awan tebal dan padat bisa tampak abu-abu atau gelap karena cahaya sulit menembus.
Lalu kenapa bentuk awan bisa berubah-ubah? Awan terdiri dari tetesan air dan kristal es yang sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa oleh angin. Gerakan udara yang tak stabil membuat awan berubah bentuk dengan cepat. Selain itu, perubahan suhu, kelembaban, dan tekanan udara di atmosfer dapat menyebabkan awan tumbuh, pecah, atau mengubah bentuknya.
Apakah awan berat? Jawabnnya adalah iya, bahkan beratnya setara dengan 131.894 galon air. Hebatnya lagi, meskipun awan memiliki berat 500 juta gram, benda yang menghiasi langit ini tidak jauh sama sekali! Hal ini dikarenakan partikel-partikel airnya sangat kecil dan densitas awan cenderung ringan di udara kering.