ilustrasi berbagai emosi yang dimiliki manusia (commons.wikimedia.org/Kuiperbharat)
Sebelum mengetahui jawaban soal apakah hewan memiliki perasaan atau tidak, agaknya perlu diketahui terlebih dahulu soal apa itu perasaan dan dari mana ia berasal. Pada dasarnya perasaan dan emosi yang timbul pada manusia muncul ketika ada stimulus tertentu yang diterima bagian otak. Stimulus itu bisa berasal dari pengalaman yang mempengaruhi jaringan saraf melalui pemikiran, perilaku, sampai bahasa.
Buah dari pengalaman-pengalaman itu akan membuat manusia bisa belajar, menilai, sampai memprediksi stimulus yang dirasakannya hingga memunculkan perasaan tertentu. Selain karena stimulus, ada beberapa reaksi kimia dalam otak yang membantu kita memunculkan perasaan tertentu. Sebut saja adrenalin, kortisol, oksitosin, dopamin, sampai serotonin.
Adrenalin berperan untuk memunculkan perasaan marah, gugup, hingga takut. Kortisol memunculkan perasaan untuk meredakan stres lewat peningkatan energi otot dan memori. Oksitosin bertanggung jawab atas rasa percaya, cinta, sampai simpati. Dopamin berfungsi untuk memberikan perasaan menyenangkan ketika mencapai suatu tujuan. Sementara itu, serotonin dapat mengatur mood seseorang, baik itu senang maupun sedih.
Mengutip jurnal, "Understanding Emotions: Origins and Roles of the Amygdala" karya Goran Šimić dkk., segala bentuk perasaan dan emosi ini bagi manusia bukan hanya untuk menunjukkan apa yang sedang dirasakan, tetapi juga untuk kemampuan bertahan hidup. Sebab, dalam perkembangan otak manusia, perasaan berperan secara psikologis ketika mereka berkelompok atau beraktivitas dengan sesamanya.
Oleh karena kemampuan kita untuk mengontrol perasaan dan emosi, hal ini disebut-sebut membantu manusia dalam beradaptasi dengan lingkungannya yang kerap berubah. Misalnya saja, perasaan dan emosi bisa mempengaruhi manusia lain untuk saling menjaga, mencari makanan dan minuman, sampai menemukan pasangan.
Menunjukkan perasaan dan emosi juga membantu memperingati manusia lain jika terjadi bahaya atau hal yang kurang mengenakkan dari manusia yang menunjukkan hal tersebut. Ditambah lagi, perasaan dan emosi turut membantu kita dalam menunjukkan afeksi terhadap sesama.
Jadi, pada dasarnya perasaan dan emosi itu muncul dari dalam otak manusia karena rangkaian stimulus dan reaksi kimia. Jika ada kaitannya dengan kedua hal tersebut, maka sebenarnya bukan tidak mungkin kalau hewan juga turut memilikinya. Akan tetapi, kalaupun memang punya, apakah alasan adanya perasaan dan emosi pada hewan serupa dengan manusia?