ilustrasi jerapah (unsplash.com/Julie Wolpers)
Menjawab pertanyaan "apakah jerapah bisa tersambar petir karena tinggi?" makin tidak sederhana. Jawabannya bukan cuma iya atau tidak.
Sampai detik ini, belum ada kesepakatan di antara para ilmuwan tentang penyebab utama kematian jerapah. Alih-alih petir, Sarah Forsyth, kurator Kebun Binatang Colchester lebih menyakini bahwa manusia adalah ancaman utama jerapah.
Hilangnya habitat dan meningkatnya perburuan liar akibat ulah manusia, menyebabkan keberlangsungan hidup jerapah terganggu. Dilansir BBC, Forsyth juga mengatakan sangat jarang jerapah mati dengan cara tersambar petir.
Jerapah tidak menyukai cuaca buruk. Mereka yang berada di penangkaran akan berlindung selama badai. Forsyth lebih sering mendengar gajah yang kerap tersambar petir.
Risiko jerapah tersambar petir akan lebih tinggi bila terjadi di dataran Afrika. Jerapah bisa menjadi objek tertinggi di sana, berbeda dengan jerapah di kebun binatang atau penangkaran.
Jerapah juga diduga memiliki adaptasi perilaku unik, sehingga mengurangi risiko mereka tersambar petir. Bisa jadi jerapah mencari perlindungan seperti bergerak ke sekitar vegetasi lebat untuk menghindari petir dan badai.
Namun, penelitian mengenai perilaku adaptasi jerapah masih perlu didalami lebih lanjut. Supaya, misteri tentang cara jerapah bertahan di tengah badai petir terjawab.
Itulah penjelasan atas pertanyaan, apakah jerapah bisa tersambar petir karena tinggi?
Awalnya, kita mungkin langsung menyimpulkan bahwa jerapah bisa dan pasti tersambar petir. Dugaan itu tidak meleset.
Namun, ada fenomena unik lain yang ditemukan, bahwa kasus jerapah tersambar petir sangat jarang terjadi. Menurutmu, kenapa jerapah jarang tersambar petir?