Apakah Kucing Merindukan Pemiliknya yang Meninggal Dunia?

Ketika terjadi kehilangan dalam keluarga, adalah wajar bagi kita untuk merenung tentang orang yang telah meninggal dan bagaimana kita merespons kematian tersebut. Namun, apakah kucing juga melakukan hal serupa? Mungkin beberapa di antara kita pernah melihat kucing peliharaan seseorang yang terlihat sedang merindukan pemiliknya yang telah meninggal dunia.
Cara kucing merasakan dan merespons kematian, serta apakah mereka mengalami kesedihan, telah menjadi topik perdebatan di antara para ahli. Dengan mengamati perilaku mereka, kita dapat membuat perkiraan berdasarkan pemahaman tentang kemampuan mereka merasakan kehilangan dan apakah mereka merindukan pemilik atau hewan peliharaan lain setelah meninggal. Yuk, simak ulasannya berikut ini!
1. Alasan mengapa kucing merindukan pemiliknya
Dilansir Paw Maw, kucing merindukan pemiliknya karena beberapa alasan. Kucing memiliki kasih sayang yang kuat dan butuh waktu adaptasi jika mereka baru saja pindah ke rumah baru. Waktu yang dihabiskan bersama pemilik, kehadiran pemilik yang melindungi mereka, dan suara yang menenangkan juga menjadi alasan kucing bisa merindukan pemiliknya.
Rasa kangen dapat muncul ketika kucing ditinggalkan atau tidak ada yang bisa bermain bersamanya. Kehadiran pemilik menjadi penting bagi kucing dan stres juga bisa menjadi pemicu rindu. Dengan memberikan perhatian dan kepedulian, kita dapat membantu mengatasi rasa rindu yang dirasakan oleh kucing kepada pemiliknya yang telah meninggal dunia.
2. Studi mengenai kesedihan pada kucing
Dilansir Morris Animal Foundation, yang telah melakukan penelitian untuk menentukan apakah kucing mengalami kesedihan berdasarkan perilaku mereka. Setiap gejala kesedihan dianalisis secara terpisah, mulai dari tingkat kasih sayang hingga reaksi mereka terhadap yang sudah meninggal. Informasi ini dikumpulkan dari 279 pemilik hewan peliharaan dan pengamatan mereka.
Sebanyak 97% kucing menunjukkan peningkatan kasih sayang setelah kehilangan orang yang mereka cintai. Dari jumlah tersebut, 22% menjadi lebih memerlukan perhatian, termasuk usaha untuk berada sesering mungkin dekat dengan pemilik hewan peliharaan yang masih hidup.
Kucing meningkatkan tingkat vokalisasi setelah kehilangan teman. Mereka tidak hanya melakukannya lebih sering, tetapi volume suaranya juga lebih keras daripada biasanya. Mereka kembali ke pola suara normal setelah sekitar dua bulan.
Dalam penelitian, agresi terbukti menjadi salah satu tanda stres yang paling nyata pada kucing. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika setelah kehilangan orang yang dicintai, kucing menunjukkan peningkatan tingkat agresi terhadap hewan peliharaan lain di rumah. Variabel yang tidak dapat dikendalikan dalam studi ini adalah apakah agresi tersebut disebabkan oleh persaingan untuk status sosial, perilaku teritorial, atau reaksi terhadap kematian orang yang mereka cintai.
Dalam penelitian tersebut, 63% dari kucing menunjukkan perubahan dalam perilaku teritorial, di mana 50% dari kucing mencari area favorit tempat yang disukai oleh orang yang mereka cintai. Biasanya kucing kembali normal dalam kurun waktu sekitar dua bulan.
3. Perbedaan pendapat tentang kesedihan pada kucing
Dilansir Lap of Love, dokter Dani McVety dan Mary Gardner dari Lap of Love, sebuah organisasi perawatan untuk hewan peliharaan yang secara alami sering berurusan dengan banyak kucing yang mengalami kehilangan, meyakini bahwa kesedihan pada kucing dapat ditemui dalam tiga tahap.
Pada tahap aktivasi, kucing dapat terlihat berkeliaran atau berjalan mondar-mandir, dan kemungkinan akan menunjukkan tingkat vokalisasi yang lebih tinggi dari kondisi normal. Selanjutnya kucing akan mengalami fase depresi, mereka mungkin kehilangan minat pada kegiatan rutin mereka. Fase terakhir yaitu penerimaan, kucing mulai menerima pola hidup baru mereka dan beradaptasi dengan rutinitas yang baru.
Meskipun ada hasil penelitian di atas, ada beberapa orang yang meyakini bahwa kucing sebenarnya tidak meratapi. Mereka berpendapat bahwa apa yang kita amati adalah perubahan perilaku yang disebabkan oleh ketiadaan seseorang dalam kehidupan mereka.
Pandangan ini menyatakan bahwa kucing tidak merasa sedih atas kehilangan teman mereka, melainkan bereaksi terhadap pergeseran rutinitas mereka. Meski pun kucing dikenal menyukai rutinitas, orang yang percaya akan kesedihan pada kucing berpendapat bahwa perubahan dalam rutinitas juga merupakan salah satu hal yang kita, manusia, rasakan sebagai kesedihan ketika seseorang meninggal.
4. Apakah kucing merindukan pemiliknya yang meninggal dunia?
Dilansir Love to Know Pets, berbagai budaya memiliki perspektif yang beragam, namun banyak orang di seluruh dunia meyakini bahwa kucing memiliki kemampuan unik untuk merasakan kematian dan dapat merasakan berbagai emosi. Ini mungkin termasuk perasaan sedih atau berduka saat hewan peliharaan lain atau pemiliknya meninggal. Keyakinan ini berasal dari pengamatan perilaku kucing dan hasil penelitian ilmiah.
5. Membantu kucing yang sedang berduka
Dilansir CVA Hospitals, para dokter hewan meyakini bahwa proses berduka bisa berlangsung antara dua minggu hingga enam bulan. Selama periode tersebut, disarankan untuk lebih banyak berinteraksi dengan kucing, memberikan camilan, dan memberikan sebanyak mungkin kasih sayang.
Jika kucing menunjukkan kesedihan setelah kehilangan anggota keluarga, kita bisa membantu dengan bermain bermain bersama mereka dan memberikan perhatian khusus. Tunjukkan kasih sayang melalui belaian dan interaksi verbal, serta ajak teman-teman kita untuk berinteraksi dengan kucing. Jika kesulitan masih berlanjut, pertimbangkan untuk melakukan konsultasi dengan dokter hewan.
Memahami dan memberikan dukungan kepada kucing selama periode ini tidak merugikan kita dan jika mereka benar-benar merasakan kesedihan, kita dapat membantu mereka melewati waktu sulit. Tidak ada salahnya untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama kucing di masa ini. Jadi, bagaimana pendapat kamu?