Menurut para ahli, jawaban untuk pertanyaan ini sangat bergantung pada kepribadian dan hubungan kucing dengan pemiliknya. Susan Nilson, spesialis perilaku hewan dan pendiri The Cat and Dog House menjelaskan bahwa setiap kucing memiliki preferensi berbeda-beda.
Beberapa kucing mungkin menikmati ciuman, terutama jika anabul terbiasa menunjukkan kasih sayang dengan cara menggosokkan tubuh atau bersandar pada pemiliknya. Namun, kucing lain bisa merasa takut atau tidak nyaman jika kamu terlalu dekat dengan wajahnya.
Oleh karenanya, perhatikan bahasa tubuh kucing untuk mengetahui apakah anabul menikmati ciuman atau tidak. Jika menyukai ciuman, anabul akan mendengkur dengan lembut, menunjukkan postur tubuh rileks, dan condong ke arah sentuhan yang kamu berikan.
Selain itu, kucing yang menikmati ciuman sering berkedip perlahan sebagai tanda kepercayaan. Terkadang, anabul pun melakukan gerakan menguleni atau kneading dengan kaki depan karena merasa nyaman.
Di sisi lain, kucing yang tidak menyukai ciuman akan menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan yang jelas. Anabul mungkin menggeram sebagai peringatan, memperlihatkan postur tubuh kaku dan tegang, atau berusaha menjauh dari sentuhan.
Ekor kucing pun tampak bergerak-gerak dengan cepat dan telinga tertarik ke belakang atau berkedut. Semua ini merupakan sinyal bahwa kucingmu tidak menikmati interaksi tersebut. Jadi, sebaiknya kamu menghentikannya kalau tidak mau dicakar.