Banyak pemilik kucing yang yakin 100 persen bahwa anabulnya bisa mengenalinya. Perilakunya sering jadi bukti, mulai dari menyambut pulang dengan mengeong riang, berguling di lantai, hingga menunggu di depan pintu. Sebaliknya, ketika orang asing datang, kucing bisa langsung kabur, bersembunyi, atau bahkan mendesis sebagai tanda tidak nyaman.
Penelitian membuktikan bahwa kucing memang mampu membedakan pemiliknya dari orang lain, terutama lewat suara, bau, dan bentuk tubuh. Anabul bisa mengingat nada, irama, dan karakter suara pemilik sehingga langsung bereaksi saat mendengarnya.
Indra penciumannya yang tajam juga membantu kucing mengenali aroma khas manusia terdekat. Bahkan setelah lama berpisah, kucing tetap bisa mengidentifikasi pemiliknya lewat kombinasi suara dan bau ini. Jadi, walau tak memanggil kita seperti anak kecil, kucing tahu persis siapa yang menjadi “manusia utama” dalam hidupnya.
Setelah tahu faktanya, jawaban dari apakah kucing tahu dirinya kucing ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan. Bikin kita jadi makin penasaran dengan anabul, ya?