Sekitar 1787 hingga 1800 Masehi, pemerintah setempat di New England mencatat angka kematian penduduknya yang cukup signifikan. Salah satu penyebabnya, yaitu TBC atau tuberculosis yang mengenai 2 persen penduduk wilayah tersebut. Namun, mereka tidak begitu memahami tentang ilmu medis, khususnya penyakit TBC.
Pasalnya, mengutip laman History, mereka meninggal dalam kondisi mengerikan, seperti halnya batuk darah, berat badan yang menurun drastis, kulit pucat, dan lain sebagainya. Mereka percaya bahwa hal itu disebabkan ada hal yang menggerogoti manusia. Bukan penyakit, melainkan makhluk tertentu, yaitu vampir.
Hal itu diperparah dengan adanya kejadian kematian satu keluarga di Pulau Rhode, yaitu Mercy Brown, Mercy Olive (20 tahun), dan Mercy Lena (19 tahun). Mereka meninggal secara berturut-turut karena penyakit misterius. Tak lama kemudian, saudara laki-laki Olive dan Lena, Edwin Brown menyusul sakit dan akhirnya meninggal pula.
Dokter pun sudah mengetahui penyebab kematian mereka secara ilmiah, yaitu penyakit menular. Namun, tidak masyarakat desa yang justru menganggapnya diserang oleh vampir. Akhirnya, keluarga yang tersisa, George Brown mengizinkan masyarakat desa menggali kuburan anak-anak dan istrinya untuk dilakukan pencegahan.