Pohon keluarga Saud, penguasa Arab Saudi (commons.wikimedia.org/بدارين)
Pasca runtuhnya Kekhalifahan Rasyidin, jazirah Arab menjadi tidak stabil dan kekuasaannya terpecah-pecah. Untuk mengatasi itu, keluarga besar dari Wahhab dan Saud sepakat untuk menyatukan jazirah Arab dan mengembalikan Arab menjadi satu seperti zaman Kekhalifahan Islam sejak Nabi Muhammad meninggal dunia. Negara Saudi pertama didirikan pada 1727 dengan Muhammad bin Saud sebagai pemimpinnya (emir) dan ibu kotanya berada di Al-Dir’iya. Keluarga Al Saud sendiri berasal dari suku Arab kuno, di mana Banu Hanifah merupakan pecahan dari Bani Bakr cabang besar dari Bani Adnan.
Hal itu membuat stabilitas Turki Ottoman di Timur Tengah terganggu. Akhirnya, mereka mengerahkan pasukan di bawah komando Ibrahim, putra Mohammed Ali Pasha, Gubenur Mesir. Alhasil, mereka berhasil menghancurkan negara Saudi pertama pada 1818, dilansir Mofa.
Fakta Arab Saudi selanjutnya negara Saudi kedua didirikan pada 1824 oleh Turki bin Abdullah Al-Saud. Keluarga Saud memindahkan ibu kota Arab Saudi ke Riyadh. Turki berhasil merampas kembali wilayah Saudi yang dikuasai Ottoman.
Masa kemakmuran sirna sudah setelah gencarnya Ottoman untuk memperluas wilayahnya di Timur Tengah. Pada 1891, Saudi kedua berhasil digulingkan berkat bantuan dari keluarga Hail Al-Rashid. Awalnya, Abdulaziz dan pasukannya melakukan serangan ke tembok Riyadh dan mengalahkan Gubernur Rashid serta pengawalnya di depan gerbang Benteng Mismak. Abdulaziz kemudian mengambil alih Riyadh.
Langkah Abdulaziz mulus mendapatkan Makkah dan Madinah pada 1924-1925 diikuti dengan runtuhnya Turki Ottoman. Kemudian, ia menyatukan suku-suku yang bertikai menjadi satu bangsa. Pada 1932, negara Saudi ketiga adalah Kerajaan Arab Saudi dipimpin oleh Abdulaziz yang berdiri hingga dewasa ini.